Bonfire and The First Night

1.1K 143 17
                                    

Haloow😚

Iya aku tahu harusnya besok, kan? Wkwk tapi mau sekarang aja deh😚

Ini kan masih awal, aku juga ga ngasih  clue ini siapa x siapa. Coba tebak ini bakal siapa x siapa

Eehhh aku kasih clue kok tipis banget di chapter 1 wkwk.

Yok tebak yok.

Kalo ada yang bener. Aku bakal update 5 chapter🤣

Love you😚
.
Selamat Membaca
.

Semua orang sudah berkumpul didalam gubuk di sebelah barat laut disudut dinding, Homested. Tidak ada yang kaget mengapa mereka harus memulai pertemuan sore itu. Agendanya sudah jelas. Kejadian hari ini memang cukup mengejutkan. Dimulai dari gadis misterius yang tiba-tiba muncul entah bagaimana, lalu dinding utara yang terbelah secara misterius ketika matahari mulai naik sampai kemudian tertutup kembali. Ini adalah topik yang akan mereka bahas menjelang pentang.

Didepan, Minho dan Gally berdiri bersebelahan berjarak sekitar satu setengah meter satu sama lain. Lalu dari pintu samping, Alby masuk juga sekalian menarik pintu kayu itu untu menutupnya. Sebelum memulai membuka rapat, Alby memperhatikan wajah mereka dan tersenyum begitu menatap Enver yang duduk manis tepat didepannya.

"Alright brainless slighthead, we are gathering right now." Sapa Alby dengan agak kasar seperi biasanya. Tangannya diletakan didepan, menumpuk satu sama lain saat, "seperti yang kalian tahu, we have new greanbean sit right here." Alby menunjuk gadis lugu tanpa alas kaki itu.

"And also, the wall was open this morning," Minho menambahkan kalimat Alby yang seketika seluruh perhatian teralih padanya. "Aku mengajukan diri untuk mencari tahu apa yang tersembunyi didalam sana." Anak laki-laki itu menambahkan.

"No! Kita tidak tahu apa yang ada didalam sana." Winston berteriak tidak setuju dengan usul Minho.

"Why not, siapa tahu ada jalan keluar didalam sana." Minho menolak agumen Winston sebab dirinya cukup yakin dan percaya ia mampu mencari tahu apa yang ada didalam sana. Pendiriannya masih kokoh dan keyakinan akan apa yang ia percaya masih sangat kuat.

Zart kemudian berdiri, "Minho I know so curious, me too. But we have to wait. Kita harus menunggu dan memperhatikan bagaimana pintu itu bekerja."

"Yeah itu benar. Remember, there something beyond the walls. Suara-suara yang terdengar setiap malam, kita tidak tahu suara apa itu." Ben menambahkan. "I promise you, kalau kita sudah mengerti bagaimana pintu itu berkerja. Aku akan ikut bersamamu mencari tahu apa yang ada didalam sana."

"It's clear?" Alby bertanya.

"I think so" Minho sudah tersenyum dan akhirnya mengalah dengan semua pendapat yang didengarnya.

Semuanya benar, ada sesuatu yang tinggal didalam sana entah apa. Yang jelas bukan hanya rumput, lumut, dan tanaman rambat liar kasar. Ada sesuatu yang lain yang mengerikan. Minho kemudian memilih duduk ditempat kosong diantara Ben dan Enver.

"I will be there with you too," bisik Enver pelan pada Minho.

Enver pikir suaranya tidak sampai terdengar sampai ujung ruangan karena memang sangat pelan. Tapi sepertinya ia lupa kalau orang-orang ini duduk berdekatan disekitarnya. Tidak hanya Minho yang dengar, Alby dan Gally yang berdiri didepan juga dengar. Kedua anak laki-laki itu berbagi mata saling berdebat lewat sana.

"No! Kau akan tetap di glade." Gally berkata demikian.

Enver kaget karena ia baru sadar bisiknya didengar oleh semua orang. Ia mengangkat kepalanya dan melihat dua anak laki-laki yang berdiri didepan secara bergantian. "Aku juga penasaran. Aku ingin pergi kesana. Please."

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang