Sacrificed Childern

256 20 2
                                    

Haloo🤗
Udh lama juga ya cerita ini ga update
Maaf bgt aku kmren sibuk
Banyak tugas juga terus uts
Semester tua emng makin ribet ya😩
Susah pisan buat luangin waktu
Kalopun luang aku kadang lebih milih tidur karena jujur aja kalo nulis pas lagi ga mood atau gada ide tuh kayak ngga bagus aja hasilnya. Meskipun mungkin bisa sampe 2k kata lebih tapi tetep muter2 disitu aja.
Jadi maaf bgt ya 🙏
Aku usahain buat lebih sering update. Paling enggak seminggu sekali lah ya..
Huhuhuu
Segitu dulu deh

Btw Mohon Maaf Lahir Batin yaa...

Anjir udh setengah tahun yak aku kagak update. Punten pisan ya allah ga sadar kalo udh lama bgt padahal aku sering buka wattpad tapi emng belom nulis lagi
Haahaa maaf yaa
Maaf bgt

















───ཹ🌹 ݇-݈

Apakah aku akan mati setelah ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apakah aku akan mati setelah ini?

Atau malah akan hidup panjang dalam neraka tak berpintu yang mengurung kami.

Sebetulnya apa yang membuat mereka berpikir anak-anak polos seperti ini bisa menjadi kunci kebangkitan negri-negri. Apa, bagaimana caranya?

Seperti ini lebih menyakitkan dari pada segera di penggal lalu mati kemudian.

Itu kejam kan?

Enver tidak salah untuk berpikir demikian. Gadis ini jelas masih belum bisa lepas dari apa yang menghantui pikirannya sejak dulu, tentang mengapa mereka membuang waktu bermain yang menyenangkan menjadi bertanggung jawab untuk menyelamatkan peradaban.

Benar, bahwa para anak-anaklah yang memegang lentera untuk masa depan yang terang, tapi bukan berarti mereka harus berkorban demi umat manusia dalam skala besar. Atau mungkin, ini hanya akal-akalan orang dewasa untuk mengambil keuntungan bagi mereka sendiri dari pengorbanan para pemegang kunci masa depan.

Jika bisa sadar lebih awal, Enver pasti sudah membrontak sejak lama. Ini belum terlambat untuk memulai itu semua. Enver harus memikirkan cara, setidaknya ia harus mencoba, berhasil atau tidak bisa dipikirkan nanti saja. Mencoba tidak akan ada salahnya.

Dan sepertinya, Maps Room adalah pilihan tepat untuk memulai rencananya. Kebetulan seorang anak kecil yang datang menyibukkan seisi glade, mereka semua sibuk menghibur sekaligus menyiapkan perayaan. Memang hanya itu satu-satunya hal yang bisa mengalihkan pikiran mereka dari ketakutan yang merayap pada dinding-dinding labirin setiap malam. Sebab mau bagaimanapun, orang-orang akan mulai sadar bahwa masa depan tidak ada dalam kurungan yang membelenggu ini.

Beruntung memang keadaannya sedang demikian. Mungkin berunding setelah ini akan jadi lebih mudah sebab semua orang mulai sama-sama resah, atau malah menjadi bencana sebab takan berjalan sesuai rencana. Mau berusaha bagaimanapun bertahan hidup, jiwa yang lemah dan takut takan mudah ditenangkan. Orang yang frustasi akan mampu menimbulkan keributan. Faktanya ketakutan selalu sanggup mengendalikan tindakan yang membahayakan.

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang