LOVE

RESPONSIBILITY

Pertama-tama
Maaf karena lama bgt ngga update tapi serius aku sibuk bgt😭
Hampir menyerah gamau lanjut nulis. Tapi aku inget pengen bikin buku. Huhuhuu....

Semoga setelah sekian lama bisa dinikmati yaa. Aku juga sedih lihat beberapa komen yg nungguin book ini. Makasih udah mau nunggu

Mungkin juga bakal agak telat2an lagi updatenya. Maaf yaa, semoga kalian masih mau buat nungguin sampe selesai.

Terima kasihh🖤

───ཹ🌹 ݇-݈

Day 500

Tipuan mata. Harapan akan impian sederhana. Mengekang remaja adalah tindakan kriminal yang tidak bisa dimaafkan. Bukan tentang mengekang remaja yang menjadi masalah utama, tapi langgaran atas hak asasi manusia. Kebebasan yang mereka renggut demi tujuan lebih besar yang bukan menjadi tanggung jawab anak-anak itu.

Mengerikan bagaimana manusia berusaha bertahan hidup dari ajal yang membayanginya didepan mata.

Para orang tua memang sudah setuju dengan jaminan kehidupan lebih baik untuk buah hati mereka untuk bertahan dalam dunia yang seperti neraka. Tapi mereka tidak tahu detailnya akan seperti apa. Dalam surat selebaran yang diterbangkan memang menjamin tempat lebih baik untuk tinggal, agar terhindar dari efek samping jangka panjang dari badai matahari yang menari dibumi beberapa puluh tahun yang lalu itu.

Tanpa tahu bahwa itu adalah jebakan. Anak mereka akan menjadi tumbal untuk menyelamatkan umat manusia yang keberadaannya terancam. Mengerikan.

Suara ketukan segera membangunkannya dari tidur yang susah diraih semalam, ketika ia menoleh pada pintu toilet yang terbuka rupanya hanya tetesan air dalam keran yang mengganggu telinganya. Menyebalkan.

Gila sekali pendengaran Thomas belakangan ini, entah serum apa yang Mereka berikan padanya Thomas merasa indera pendengarannya lebih tajam dan daya ingatnya meningkat pesat. Rasanya seperti menjadi manusia penghafal tercepat didunia, meskipun hanya berlaku pada beberapa subjek saja. yang kalau dipikirkan lagi hanya pada subjek pembelajaran yang disenanginya seperti kimia dan konstruksi.

Badai matahari puluhan tahun yang lalu itu tidak hanya memusnakan manusia dan mahluk hidup di bumi, namun memiliki efek jangka panjang yang mampu merubah segala sesuatu yang pernah dibangun di atasnya.

Badai matahari hari itu seperti pemusnahan masal yang terasa seperti tidak akan pernah berakhir, setidaknya itu yang ditulis dalam catatan yang tersisa dari peradaban umat manusia. Hewan-hewan mulai punah beberapa minggu setelahnya. Danau kering membuat tanaman yang tidak bisa tumbuh, air laut tercemar racun yang konon membuat seluruh penghuni laut juga musnah. Bahkan manusia yang punya akal dan fisik kuat hampir tidak selamat, mereka berhasil bertahan hidup dengan beberapa persediaan makanan.

Bumi tidak pernah sama lagi sejak badai matahari hari itu. Atmosfer yang berubah menimbulkan kehidupan dibawahnya juga harus berubah, beradaptasi dengan bumi yang baru. Perubahan iklim esktrim diseluruh dunia yang membuat bencana-bencana klimatologis menjadi tak terprediksi. Badai petir hingga gelombang tsunami. Rasanya seperti kiamat hingga semuanya mulai stabil dengan keadaan bumi yang baru beberapa puluh tahun setelahnya. Meskipun tidak bisa dibilang benar-benar stabil juga.

Dan saat manusia mulai berhasil beradaptasi. Mereka mulai membangun kota mereka kembali. Setidaknya sampai sebuah penyakit mengerikan muncul dan menyerang sisa peradaban yang masih bertahan. Yang merubah misi beradaptasi menjadi misi bertahan sampai penyelamatan peradaban.

Ratusan eksperimen dilakukan. Penelitian-penelitian oleh pakar kesehatan yang terisisa terus dilakukan hingga sekarang. Belum benar-benar ada penawar yang ditemukan hingga mereka merencanakan untuk membuat anak-anak kecil sebagai bahan eksperimen untuk tujuan manusia di masa depan yang lebih kebal hingga mampu bertahan berdampingan dengan virus mutasi yang sedang mereka hadapi. Dengan harga yang mahal mengorbankan manusia lainnya yang mungkin tidak bisa bertahan. Seleksi alam mulai berlaku pada manusia setelah hewan hampir tidak pernah lagi ditemukan.