Part 10 - Mie Ayam

2.8K 250 120
                                    

Aruna langsung berdiri dengan baju setengah basah dan rasa sakit di pantatnya. Malik yang semula berjongkok langsung berdiri dan terlihat khawatir. Dia kemudian langsung mengulurkan tangannya pada Aruna. Aruna menatap Malik, menggapai tangan Malik, dan bukannya mengangkat badannya agak keluar dari akuarium tadi, Aruna malah menarik tangan Malik hingga pria itu kini juga masuk ke akuarium besar dan hampir saja menindih Aruna jika Aruna tidak menahan beban tubuhnya dan tubuh Malik.

Aruna tertawa keras membuat Malik tampak kebingunan. Namun sedetik kemudian wajah Aruna kembali serius. "Jelaskan," tuntut gadis itu.

"Ciuman itu singkat. Aku tidak bisa mengatakan itu sebagai ciuman juga. Waktu itu aku langsung mendorongnya. Dia yang menciumku duluan waktu aku mengatakan aku mau bertunangan," jelas Malik lagi tentang ciuman yang dia maksud sembari menahan lengan Aruna supaya gadis itu tidak terjatuh lagi.

"Bohong."

"Berani sumpah. Satu detik aja dipastikan nggak ada," tegas Malik dengan mata ketakutan. Takut Aruna tidak mempercayainya.

"Please percaya aku. Aku nggak akan cerita kalau memang aku berniat menyembunyikan sesuatu," kata Malik lagi dengan mata penuh kesungguhan.

Aruna mengangguk pelan walaupun mulutnya masih memberengut.

Malik kemudian melihat dirinya sendiri yang sudah setengah basah dan melihat ke Aruna. Mendapati Malik dan dirinya sendiri sudah terjebut di fish pool, gadis itu malah tertawa sangat keras. Detik berikutnya Malik pun ikut tertawa sangat lepas. Malik menatap Aruna dan dia tidak bisa mengalihkan matanya dari Aruna.

Di bawah langit malam, di tengah akuarium seukuran kolam renang kecil, dengan badan setengah basah, Malik memberanikan dirinya. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Aruna. Gerakan lambat Malik membuat Aruna yang awalnya tertawa tiada henti akhirnya diam membeku seolah tahu apa kejadian berikutnya. Dan benar saja, perlahan Malik mendaratkan bibirnya di bibir Aruna dengan lembut.

*

"Jadi total tadi ada dua ikan yang mati," kata Malik saat dirinya dan Aruna sudah di dalam mobil perjalanan pulang ke rumah Aruna. "Aku cukup yakin itu karena kau menduduki mereka."

Aruna masih saja tertawa. "Sepertinya kau juga bertanggung jawab. Paling tidak kita sudah memberikan mereka pemakaman yang layak." Ya, setelah adegan ciuman mereka, keduanya menyadari dua ikan sudah tamat di bawah mereka. Keduanya pun membawa dua ikan mati tadi di taman depan dan menguburkan mereka di sana. Aruna dan Malik bahkan mengucapkan permintaan maaf mereka.

* * * lokasi pemakaman * * * 

Baju mereka belum kering sempurna dan ac di dalam mobil membuat setengah badan mereka sedikit menggigil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju mereka belum kering sempurna dan ac di dalam mobil membuat setengah badan mereka sedikit menggigil. "Jangan sakit," kata Malik dan Aruna mengangguk dengan patuh.

"Dekorasi akuariumnya jadi rusak. Aku harus memanggil orang lagi untuk memperbaikinya," kata Malik.

Aruna tidak berkomentar hanya tersenyum lebar memandang jalanan di depan mereka.

Stealing My Fiance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang