Kamu jadi berangkat sama Wulan? Jangan lupa souvenirnya buat aku ya.
Entah sudah berapa kali Malik membaca direct message yang masuk ke akun Instagramnya. Dari semalam Malik tidak tahu kenapa Aruna tiba-tiba mengirimkan pesan seramah itu. Terakhir mereka bertemu saat di Wonosobo, hubungan mereka masih dingin. Pesan itu masuk hampir tengah malam kemarin dan Malik belum kunjung membalasnya.
Ini adalah hari ke tujuh Malik dan Ibunya berada di Eropa. Setelah menikmati tiga hari di Belgia, saat ini keduanya berada di Belanda.
Lamunan Malik tiba-tiba terhenti ketika ada panggilan masuk dari Mario.
"Ya," sahut Malik.
"Aku baru aja mengirimkan kontrak terbaru dengan Pak Anson. Kamu review dulu," kata Mario di ujung sana.
"Oke nanti aku lihat. Semuanya lancar kan di sana?" tanya Malik.
"Jangan khawatir. Semuanya baik. Aku juga mendengar kabar dari Bu Jessica. Kenapa tidak bilang padakau?" tanya Mario.
"Tidak ada yang tahu semakin bagus," ucap Malik.
"Dia berangkat sekitar lima hari yang lalu. Kontraknya di Thailand dua tahun. Kuharap dia tidak pernah kembali ke sini. Aku juga nanti harus menjelaskan secara langsung ke Mbak Cindy. Kalau nggak, bisa rame karena Wulan nggak pernah menyampaikan rencana pengunduran diri sebelumnya. Dia tahunya Wulan lagi sama kamu ke Eropa," jelas Mario.
"Terima kasih," kata Malik.
"Bukan masalah. Jadi, kamu sendirian di sana?" tanya Mario lagi.
"Sama mama."
"Oohh ... baguslah. Aku khawatir kalau-kalau kamu khilaf terus ....," ucap Mario tidak menyelesaikan kalimatnya.
"Terus apa? Nggak perlu mikir macem-macem," ancam Malik.
"Makanya kalau ada masalah itu di share ke temen jangan dipikir sendiri," tuntut Mario.
"Udah ah. Bawel banget jadi cowok," ketus Malik.
"Sayang ini namanya," goda Mario.
"Gross. Aku tutup dulu."
Dan Malik langsung menutup sambungan telepon jarak jauh dari Mario karena merasa tidak ada lagi hal penting yang harus dibicarakan.
*
Satu hari sebelumnya
Aruna menggigit bibirnya dan menggerak-gerakkan kakinya dengan gelisah. Kemarin dia mencoba mendatangi rumah Malik namun rumah tersebut kosong. Bahkan pembantu rumah tangga mereka pun seperti juga tidak ada di sana.
Dia pun turun dengan cepat dan mencari Ibunya. Setelah di ruang keluarga, Aruna melihat Ayu sedang membaca majalah.
"Ma!"
"ASTAGA! AMPUN!" Ayu langsung terlonjak kaget karena Aruna tiba-tiba menyentuh bahunya dan memanggilnya dengan suara volume keras.
"Kamu apaan sih? Lupa apa mama punya masalah jantung?" Ayu memarahi Aruna sambil mengelus-elus dadanya. Namun Aruna seakan tidak peduli.
"Ma, tante Anggie sama om Taufik ke mana?" tanya Aruna serius.
"Ngapain tanya tante Anggie sama om Taufik? Kamu nanyain mereka apa nanya Malik?" gerutu Ayu.
"Kalau Malik?" tanya Aruna lagi masih dengan wajah serius.
"Tuh kan akhirnya tanya Malik juga. Pacar orang nanyain cowok lain ada apa?" goda Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stealing My Fiance [COMPLETED]
ChickLit[Shortlist Winner AIFIL 2023 dan pemenang Kontes Colorful Days of April oleh @AmbassadorID @WattpadChiclitID @WattpadRomanceID dkk] Gadis itu menolak untuk menyerahkan tunangannya ke wanita bernama Wulan Kirana Saraswati. Saat banyak yang mengatakan...