Prolog

15.8K 774 61
                                    

Dia tidak akan menyerah, dia menolak untuk menyerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tidak akan menyerah, dia menolak untuk menyerah. Entah atas dasar apa, Aruna cukup yakin Malik memiliki perasaan yang sama dengannya. Memiliki cinta sedalam yang dirasakan dirinya pada pria itu. Memendam kerinduan sebesar dirinya. Aruna mempercepat langkahnya dan melihat punggung pria itu.

Aruna yang berhasil mengejar Malik, mengulurkan tangan, menggapai lengan Malik, dan memutar tubuh tinggi pria itu. Mata Malik melebar saat mengetahui Aruna sudah berdiri di depannya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Malik masih dengan raut wajah yang tidak berani Aruna artikan karena itu mungkin menumbuhkan satu lagi harapan palsu untuknya.

"Aku masih berharap sama kita. Aku nggak mau melepaskan kamu," jelas Aruna berusaha keras menahan air mata yang menggenang.

"Bagian mana dari kata-kataku yang tidak kamu mengerti. Pertama, aku nggak cinta kamu. Kedua, aku nggak bakal sudi menikahi anak pungut. Dan ketiga, aku bakal menikahi dia."

Malik menghentakkan cekalan tangan Aruna dan berbalik kemudian berjalan cepat meninggalkan gadis itu. Aruna tidak bisa berkata-kata. Air mata yang daritadi ditahan, lolos turun ke pipinya. Kata-kata Malik tadi cukup menyakiti dirinya dan membuatnya merasa sangat rendah serta terhina.

Lantas kenapa semua orang mengisyaratkan bahwa Malik mencintainya sedangkan Malik justru mengatakan yang sebaliknya.

Apakah dia harus menyerah sekarang? Tapi kenapa hatinya masih tidak rela? Hatinya cukup yakin Malik peduli padanya tapi otaknya mengatakan bahwa Malik sudah menolaknya dengan jelas dan tegas. Mungkin ini saatnya Aruna menggunakan otaknya.

Untuk hatinya, dia akan meluangkan waktu untuk berbicara baik-baik dengan hatinya.

*

Malik menarik dasinya dengan kasar dan menyisir rambutnya penuh frustasi. Dia mengusap cepat air mata yang menggenang di sudut kedua mata sembari bergumam, "Ini lebih baik dibandingkan potensi rasa sakit yang jauh lebih besar."

*

Pagi semuanya ... ini dia cerita baruku. Kl di prolog agak nyesek, nggak perlu khawatir karena tahu sendiri kan aku gimana hehehehe ... sukanya masih yg sweet sweet gitu. Cerita ini merupakan bagian dari High Future Books Writing Competition. Please please please kalian juga support cerita aku ini dengan vote dan komen. Love you from the sun and back !!!  

Published on Wednesday, September 1, 2021 

btw ini cerita pertamaku yg pake prolog :P

Stealing My Fiance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang