Part 24 - Ide Gila

2.2K 191 61
                                    

Dengan canggung, Aruna mau tidak mau duduk bersama Malik dan Wulan. Sebastian dengan santainya sudah duduk lebih dulu, berhadapan dengan Wulan. Aruna duduk di samping Sebastian, tepat di depan Malik. Aruna cukup yakin hatinya sudah baik-baik saja. Nyatanya, saat duduk berhadapan dengan Malik, hatinya jauh lebih berantakan dibandingkan yang dia kira.

Saat duduk tepat di depan Malik, Aruna merasa sedikit serakah lagi. Kenapa Malik harus menghapus Aruna dari hidupnya. Aruna masih menginginkan Malik dalam hidupnya. Tapi dia tahu dia harus berhenti.

"Aruna apa yang kau lakukan di sini?" tanya Wulan dengan nada ramah seakan tidak ada hal apapun yang seharusnya membuat mereka merasa canggung karena duduk bersama seperti ini. Aruna belum berani menatap Malik.

"Ada perlu," jawab Aruna singkat. Dia tidak bisa berpura-pura bersikap baik pada Wulan. Apakah Wulan merasa dia sudah menang? Karena Malik akhirnya memilih dirinya?

"Apa kau tidak akan mengenalkan temanmu pada kami?" kata Wulan lagi. Dan kata kami yang barusan diucapkan Wulan membuat Aruna kembali mendongak dan menatap wanita itu tajam.

Untunglah Sebastian cukup paham dengan apa yang mereka katakan. "I'm Sebastian and I've met Malik before," kata Sebastian sambil mengulurkan tangan pada Wulan dengan wajah tidak kalah ramah dari Wulan.

"Wulan," sapa Wulan dengan senyum khasnya.

"Bagaimana kabarmu Malik?" kali ini Sebastian menanyakan kabar Malik karena dari mereka berempat, hanya Malik yang sama sekali belum berbicara.

"Baik," jawab Malik singkat dan datar.

Depot kecil itu seketika terasa ramai dengan kehadiran mereka berempat. Tidak ada pengunjung lain selain mereka. Pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka. Bahkan Malik dan Wulan yang sebelumnya hanya memesan minuman, akhirnya juga ikut memesan makanan.

Selama mereka menikmati makanan, Sebastian banyak berbicara dengan Wulan dengan cukup santai dan akrab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama mereka menikmati makanan, Sebastian banyak berbicara dengan Wulan dengan cukup santai dan akrab. Aruna hanya menimpali sesekali itu pun karena Sebastian yang bertanya padanya. Begitu juga dengan Malik. Aruna sempat menatap Malik dan ternyata pria itu juga sedang menatapnya, sehingga Aruna langsung menurunkan pandangan dan tidak berani lagi menatapnya.

Sebastian memang pribadi yang hangat dan mudah akrab dengan orang. Dan sore ini dia membuktikannya lagi. Pria itu banyak bercerita dengan Wulan dan keduanya bahkan sering sekali tertawa bersama.

Menjelang pukul enam, Malik lah yang pertama kali undur diri. Dan hal itu secara otomatis membuat Wulan melakukan hal yang sama.

Malik sudah berdiri dan Aruna sama sekali tidak berani menatap pria itu. Aruna terlalu merindukan Malik dan sepertinya pria itu tidak merasakan hal yang sama. Karena itu dia harus menahan dirinya.

"Akhir pekan ini aku dan Malik berencana akan liburan bersama di Pondok Alam. Kalau mau, kalian bisa ikut kami, pasti menyenangkan," kata Wulan tiba-tiba.

Stealing My Fiance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang