The Assasin and FBI Agent#New Version[Series 1]

[Part 11: Your Job]

𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐬𝐬𝐚𝐬𝐢𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐅𝐁𝐈 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭
𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟏
_______________

Typo? Tandai.

Vote , comment, follow.. ❤

Song:Love Nwantiti~Ckay
________________

..
If you leave me, I go die(I swear) .
You are like the oxygen I need, to survive I'll be honest
.......

Alangkah baiknya Charllote melupakan rasa bersalah dalam dirinya, ini bukanlah salah Charllote, bahkan Charllote tak pernah mengira kejadian malam ini terjadi, bukan salah Charllote jika ia menikmati hal yang terjadi malam ini.

Charllote menatap dirinya di sebuah cermin, ia tersenyum pada cermin itu untuk membuat Charllote merasa bebas dari pikiran-pikiran buruknya.

"Aku hanya menyukai Robert karena dia baik, tidak lebih" Ucap Charllote.

"Tidak ada yang aku kecewakan" Charllote tersenyum  , Charllote menghilangkan pikiran buruknya, ia dan Robert tak memiliki hubungan apapun, Charllote hanya fokus pada pekerjaannya , kekayaannya dan tentu kesenangannya , dan Charllote akui jika ia menikmati hal yang terjadi antara ia dan Alberd malam ini.

Charllote tersenyum mengingat hal itu, mungkin Charllote menolaknya akan tetapi setelah semua berlalu Charllote justru mengingat setiap hal yang ia lewati bersama Alberd, tiap sentuhan yang Alberd berikan membuat Charllote hampir gila saat mengingatnya.

Charllote melangkah keluar dari kamar pribadinya, hanya sekedar melihat pemandangan malam hari, apa salahnya.

"Apa yang membuatmu keluar dari kamar?" Charllote mencari sumber suara itu, rupanya berasal dari Alberd, ia berdiri tak jauh dari Charllote dengan menggendong Kucing kesayangannya.

Charllote mengalihkan pandangannya setelah melihat hewan mengerikan itu, sungguh Charllote tak mengerti mengapa Alberd memiliki peliharaan seekor Kucing.

"Aku hanya mencari air untuk bisa ku minum" Jawab Charllote.

Alberd mendekati Charllote tanpa memperdulikan jika Charllote memiliki ketakutan kepada hewan yang sedang Alberd bawa.

"Berapa lama kau menangis?" Alberd bertanya.

Charllote tetap memalingkan tatapannya, bukan karena tak bisa menatap Alberd, ia hanya takut dengan hewan yang ada di tangan Alberd.

"Lima menit. " Jawab Charllote. 

"Saat berbicara, tatap lawan bicaramu" Ujar Alberd, ada kesenangan tersendiri saat Alberd melihat wajah ketakutan Charllote kepada hewan imut yang sedang ia bawa.

"Singkirkan hewan itu terlebih dahulu" Balas Charllote.

"Kenapa kau berhenti menangis setelah lima menit?" Tanya Alberd, tanpa menyingkirkan hewan peliharaannya.

"Jawab dengan jujur atau akan ku lempar hewan ini padamu" Ancam Alberd.

"Karena aku tidak mengecewakan siapapun!!" Teriak Charllote saat tak sengaja ia menyentuh bulu Kucing yang Alberd pelihara.