1: program magister impianku

299 56 2
                                    


[Selamat Membaca]


Hiruk pikuk kota, suara bising dimana-mana, jalanan yang semakin ramai, dan juga matahari yang semakin terik menjadi penyemangat Taeil pagi ini. Dia tahu kalau hari ini adalah pengumuman beasiswa S2-nya, tentu saja semalaman matanya itu tidak bisa terpejam dengan nyenyak.

"Bu, aku berangkat ke kantor dulu ya," katanya setelah mengemasi kotak makannya. Sang ibu yang sedang menjahit di ruang tamu pun mengiyakan, dengan cepat Taeil menutup pintu rumah dan berjalan menuju lift.

Kaki nya melangkah keluar dari gedung tinggi itu dan segera berlari menuju halte bus yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. "Oi!" teriak seseorang dari arah kiri, Taeil menoleh ke sumber suara tersebut.

"Mark?"

Iya, dia Mark. Adik kelasnya saat masih sekolah dulu, sudah lama mereka berdua tidak bertemu. Mark yang berdiri jauh dari Taeil pun menghampirinya dengan terburu-buru, dia tahu jika kakak kelasnya itu akan berangkat ke kantor mengingat cara berpakaiannya dan juga tas kerja yang dibawa oleh Taeil.

Mark memeluk Taeil, "long time no see bro." Dia tersenyum simpul, Taeil tak kalah terkejutnya dengan Mark. Saat ini detak jantungnya berdegup kencang. "Apa kabar?"

"I'm good, hyung. Mau berangkat kerja ya?" tanya Mark.

Taeil mengangkat tasnya sedikit, "iya nih mau ke kantor. Lo gimana? Mau kemana pagi-pagi gini?"

"Mau jogging di Sungai Han, udah janjian sama Jaehyun hyung. Masih inget kan?"

"Jaehyun?!"

"Yap! Yang jadi visual top di sekolah dulu," jawab Mark enteng.

"Next time ajak gue ya, awas aja kalo lupa. Mana nomer lo biar gue simpen," Taeil memberikan ponselnya pada Mark.

"Oke, thanks. Kalo gitu gue berangkat dulu ya, takut ketinggalan nih. Bye!"

"See you next time, hyung!"

Moon Taeil terkenal sebagai atasan yang ramah dan dermawan, dia suka memberi camilan kepada timnya. Ketika dilanda kesusahan, sebisa mungkin dia memberi hiburan pada timnya agar tidak stres dan juga mendinginkan pikiran. 

"Selamat pagi Pak Moon," sapa beberapa karyawan ia temui saat dijalan menuju ruangannya. Dia hanya membungkuk sambil tersenyum.

Sesampainya di ruangan, ternyata sekretarisnya sedang berulang tahun, perempuan itu memberikan sepotong kue pada Taeil, "met ultah Hyori!" katanya dengan santai.

Sikapnya yang selalu ceria kepada orang terdekatnya, mampu membuat suasana membaik. "Makasih ya pak, tapi sebenernya saya itu habis di putusin pacar saya. Bapak tahu kan orang yang jemput saya beberapa hari lalu itu? Masa tadi malem mutusin saya sih pak, sedih rasanya," matanya itu mulai memerah.

"Ah, palingan dia cuman nge-prank kamu aja. Kan kamu sekarang lagi ulang tahun, bisa aja dia sengaja begini." Taeil berusaha menjernihkan pikiran Hyori.

Namun perempuan itu menggeleng, "nggak mungkin pak. Saya nggak percaya kalau ucapan dia itu cuman lelucon doang, nada bicaranya bikin saya patah hati," jelas Hyori susah payah sambil menahan air matanya. Taeil mendudukkan dirinya sambil memakan sesuap kue, "emang apa alasannya kok dia sampe putusin kamu?"

𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang