18: mengunjungi rekan kerja

60 33 8
                                    

[Selamat Membaca]



Bug bug bug...

Suara keras itu mengganggu tidur nyenyak Taeil, ia menggeliat di atas kasurnya sambil berdecak. "Aduh.. Siapa sih pagi-pagi udah berisik," ucapnya sambil menggaruk kepalanya. 

Taeil mendengus kesal saat tahu Minhyuk, Jeno, dan Ha Jun sedang bermain basket di halaman belakang. Karena tak ingin menjadi bahan ejekan karena bangun siang, akhirnya Taeil turun ke bawah dan bergabung bersama yang lainnya. 

Saat membuka pintu bening itu Taeil dikagetkan dengan adanya Hana disana. Soohyeon memanggil Taeil untuk duduk disampingnya. "Loh, tumben Hana disini?" Taeil keheranan. 

"Iya, dia datang bersama Jeno." Taeil hanya mengangguk. 

Di depannya, ada Hana yang sama sekali tidak bersuara. Perempuan satu ini memang terlihat berbeda dari biasanya. Kali ini wajahnya telah terpoles riasan dan membuat Taeil sedikit tak mengenalinya. "Mas Taeil apa kabar?" 

Suara Hana terdengar manis dan lembut, tatapan matanya pun terlihat anggun. "Hm ya? Aku baik." Entah mengapa pesona Hana begitu kuat sampai-sampai tangan kanannya bergetar saat mengambil secangkir teh. 

"Bagaimana kuliahnya? Lancar-lancar aja kan mas?"

"Ya.. Seperti kuliah biasa, lancar sih."

Hana sudah paham dengan Taeil yang selalu irit bicara padanya, meskipun dirinya tahu, ada banyak hal yang mau Taeil sampaikan. "Kok bisa datang kesini? Kamu berteman sama Jeno?" Sebuah kemajuan besar jika Taeil mulai bertanya kepada Hana, ini artinya Taeil masih memiki rasa ingin tahu. 

"Kami teman masa kecil mas," jawab Hana. 

"Oh.. Disini dari jam berapa?" 

"Mungkin sekitar jam sembilan." 

Setelahnya tak ada pembicaraan lagi dan hanya bisa terdengar suara burung gagak yang melintas. Tidak lama kemudian, Jeno dan Minhyuk akhirnya bisa beristirahat karena sudah lelah bermain basket, Ha Jun terus memaksa papa dan omnya untuk bermain. 

Ha Jun melempar bola ke sembarang tempat dan duduk disamping nenenknya, "huh! Tidak ada yang mau main denganku," katanya mengeluh. 

"Padahal aku bermain dengan baik tapi papa dan Om Jeno cepat capek," lanjutnya. 

Jeno memiringkan duduknya menghadap Ha Jun, "kita sudah main 30 menit. Apa kamu nggak capek? Bateraimu ada dimana sih biar om cabut saja." Taeil terkekeh mendengarnya sebab kemarin dirinya sudah menjadi korban keaktifan Ha Jun. Dia sangat ingin mengejek Jeno. 

"Istirahat sebentar masa nggak boleh sih?" Tanya Jeno. 

"Aku nggak melarang sih, tapi kan.."

Ucapan Ha Jun terpotong karena Minhyuk menyuapinya dengan kue coklat buatan istrinya, "papah! Aku belum selesai bicara." Soohyeon memegangi perutnya yang mulai sakit karena terlalu lama tertawa. 

"Usia kami nggak muda seperti Ha Jun, jadi wajar kalau cepat merasa capek. Ha Jun sebagai anak yang masih muda pun harus pengertian pada yang lebih tua, jangan memaksa. Kalau misalkan papa terlalu capek dan jatuh sakit, terus yang belikan Ha Jun helikopter impian siapa? Masa Om Taeil yang belikan?"

Ha Jun melirik sebentar ke arah Taeil. "Tidak mungkin pah, uang Om Taeil tidak sebanyak papa. Masa kemarin Om Taeil mengeluh karena aku banyak belanja barang, iya kan om?"

Taeil memijat pelipisnya dan tersenyum miring mendengarnya. Ha Jun sangat polos dan kata-katanya memang benar. "Iya deh terserah Ha Jun," balas Taeil. Dia tidak ingin berurusan dengan anak kecil yang pintar bicara ini. 

𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang