[Selamat Membaca]
Setahun kemudian.
Musim panas telah tiba dan siang ini sangat terik membuat tubuh Wendy berkeringat, dia baru saja kembali dari butiknya yang ada di daerah Myeongdong.
Pagi tadi Wendy meninggalkan beberapa gambar gaun pengantin dan juga tuxedo yang ia buat semalam. Ia menaruhnya di butik lantaran nanti malam dia bersama seorang pasangan calon pengantin akan melakukan fitting. Wendy tidak ingin kalau gambar tersebut tertinggal karena pasangan ini sangat spesial bagi Wendy.
"Kenapa harus begitu? Penting banget memangnya?" tanya Minjae yang baru selesai mandi.
Mengingat panasnya udara, Minjae jadi harus dua kali mandi supaya tubuhnya terasa segar kembali. "Pastilah penting, gambar itu aku taruh di loker biar nanti nggak ketinggalan. Takutnya nanti malem kelupaan bawa."
Minjae mengerti. "Terus, sekarang keadaan di toko gimana?"
"Masih sepi dan anak-anak juga lagi beresin beberapa baju buat pameran minggu depan."
Disini, anak-anak yang Wendy maksud adalah para pegawainya.
Wendy memiliki 5 pegawai perempuan yang profesional. Entah dalam berkomunikasi dengan pelanggan, mempunyai pemahaman fashion yang baik, berpenampilan menarik, dan tentunya keramahan yang tiada batas.
Wendy tidak hanya menjual gaun pernikahan, melainkan baju kasual atau baju formal pun tersedia disana. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Tidak jarang Byulyi datang untuk membelikan Ha Jun pakaian. Wendy selalu memberinya potongan harga, bagaimapun juga wanita itu akan menjadi kakak iparnya di masa depan.
"Lalu, Taeil kapan kemari? Mama ingin bertemu," ujar Minjae tiba-tiba.
Remote tv yang Wendy pegang terjatuh karena tak percaya mamanya ingin berbicara dengan Taeil. Selama ini beliau tidak banyak bicara, apalagi ketika bertemu Taeil beliau hanya memperhatikannya dari jauh.
"Mama aneh," sahut Wendy.
Minjae langsung duduk disebelah anak perempuannya. "Katamu, kuliah dia di Jepang sudah selesai. Terus kenapa nggak jengukin kamu disini?"
Wendy melirik mamanya gemas. "Astaga mama.. jangan khawatir soal itu. Aku disini tenang-tenang aja loh, kenapa malah mama yang panik pengen ketemu?"
"Bukannya begitu, mama cuman pengen kamu pergi jalan-jalan sama dia. Pasti kangen kan sama Taeil?"
"KANGEN BANGET MAH!"
Wendy dan Minjae tertawa diiringi pula dengan kehadiran Haenim yang berjalan ke arah ruang tamu. "Ngetawain apa sih? Seru banget kayaknya."
Kedua wanita itu kompak menggeleng, lalu Minjae beranjak dari tempat duduknya menuju dapur.
Kini di ruang tamu hanya ada Wendy dan Haenim saja, keadaan biasa saja karena mereka menonton film yang sama.
"Kamu dengan Taeil bagaimana? Dia sudah ada niat untuk menikahimu, belum?" tanya Haenim.
Wendy menyandarkan tubuhnya di sofa sembari memakan kacang. "Sepertinya sudah ada niat, cuman dia belum melamarku pah. Tunggu saja, masa iya aku harus mengingatkan dia?" kata Wendy santai.
"Ya haruslah, papa ingin cepat punya cucu seperti Bu Soohyeon."
Keluarga Wendy dan Taeil pernah bertemu beberapa kali, namun Taeil tidak pernah bergabung karena masih harus menyelesaikan kuliahnya. Sehingga hanya Soohyeon, Byulyi berserta anak-anaknya, Haenim, Minjae, dan Wendy saja. Ha Jun sangat menyukai 'kakek Haenim' katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️
Fanfiction[Nov 14, 2021] ft. taeil wendy judul sebelumnya: meet me in japan. Kedatangan Wendy ditengah kehidupan bising Taeil membuatnya selalu memikirkan wanita itu. Bertahun-tahun sudah ia lewati dan tak pernah terlintas sedikit pun soal Wendy, cinta perta...