30: hubungan ini kenapa?

52 21 5
                                    


[Selamat Membaca]


Behind the Story

"Ya sudah kalau gitu, kamu hati-hati disana ya. Jangan lupa makan teratur, aku nggak bisa lagi ingetin kamu makan karena tau sendiri lah.. Kalau aku ingetin, kamu juga pasti nggak akan baca chat-nya."

"Tenang aja, tanpa kamu bilang aku sudah tahu kalau kamu sibuk dan nggak sempat buka hape. Emang agak menyakitkan karena dianggurin terus, tapi untungnya aku cukup kuat untuk melalui ini sendirian."

"Selama beberapa hari ke depan, aku akan bersama Mas Inseong dan Sujin. Aku akan pulang sekitar hari kamis atau jumat, kamu nggak perlu khawatir karena aku bisa jaga diri."

"Kalau kamu butuh aku, just call me anytime. Have fun disana ya."

Wendy menghela napasnya, sekarang didalam hatinya sudah penuh dengan kekesalan terhadap Taeil. Walaupun Wendy telah terbiasa dengan sikap Taeil yang seenaknya sendiri, kini dia tidak bisa lagi terus-terusan pasrah dengan keadaan.

Bagaimana pun caranya, Taeil harus tahu bahwa selama ini Wendy memendam lukanya sendiri. Dia selalu kesepian dan merasa mencintai Taeil sendirian.

Semakin lama rasa kepercayaan diri Wendy berkurang, dia meragukan kalau Taeil betul-betul mencintainya.

Dari kejauhan Wendy bisa melihat senyuman Inseong dan Sujin yang sudah menunggunya di dalam mobil. "Ayo berangkat," ujar Inseong dari dalam mobil.

Wendy hanya membawa satu koper dan sebuah tas ransel saja. Dia membuka bagasi dan memasukkan barangnya. Selesai menaruh barang, Wendy berjalan ke pintu tengah dan membukanya, betapa terkejutnya Wendy melihat keberadaan Jinyoung disana.

"Jinyoung?" 

Wendy jadi ragu untuk naik mobil yang sama dengan Inseong, keberadaan Jinyoung membuatnya tidak nyaman.

"Kalian saling kenal?" tanya Inseong terkejut.

Baik Wendy ataupun Jinyoung, mereka menganggukkan kepala. "Ya, rekan kerjaku dulu." jawab Wendy.

Akhirnya dia duduk disamping Jinyoung dengan dibatasi oleh tas ranselnya. Jinyoung heran karena Wendy nampak berbeda sekarang, sikapnya menjadi dingin dan terlihat tak nyaman berada di dekatnya.

"Kita bakal nginep dimana mas?" tanya Wendy.

"Di hotel punya papa, aku sudah pesan 4 kamar disana. Jadi kamu jangan khawatir."

Wendy mengangguk, dia tahu kalau Inseong memang sekaya itu. Keluarganya memiliki aset dimana-mana dan tentu itu memudahkan keseharian Inseong. Sujin memang beruntung.

"Kalian nggak sekamar?" celetuk Jinyoung kepada Inseong.

Sujin tertawa, "mana bisa seperti itu.. Kami kan belum menikah, masa satu kamar?"

"Iya juga sih."

Wendy jadi teringat saat dirinya berada di Jepang waktu itu, hanya karena seekor binatang kecil mengganggu tidurnya, dia berakhir tidur dikasur Taeil. 

Padahal waktu itu mereka tidak lebih dari seorang teman tetapi sudah pernah tidur satu kasur.

"Kamu kenapa Wen, kok senyum-senyum? Pasti sudah pernah tidur bareng Taeil ya?" sahut Inseong. Lelaki ini melihat senyum malu-malu Wendy dari spion dashboard.

Sujin menengok ke belakang memperhatikan Wendy yang salah tingkah. "Ah, enggak.. mana pernah kami tidur bareng." bela Wendy sambil membenarkan rambutnya.

𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang