Buat temen-temen yang belum follow aku 'mungkin' gatau kalo cerita ini udah aku revisi, mulai dari judul per chapter sampai beberapa tanda baca atau kalimat yang kurang tepat.
Kemarin aku udah bilang di wall dan (kalo ga salah) pernah aku cantumin soal rencana revisi di part sebelumnyaa (chapter 4.2).
Jadi sebetulnya ini adalah chapter 4.3 yang sudah aku rubah menjadi chapter 34, ya. Moga nggak bingung, karena urutannya tetap sama. Makasih.
[Selamat Membaca]
Sejak matahari masih bersembunyi, Wendy sudah di sibukkan dengan kegiatannya memasak di dapur. Hari ini hanya membuat salad dan grilled salmon saja, maklum isi kulkas mereka terbatas.
2 hari yang lalu setelah Taeil menyelesaikan pekerjaannya dan mengambil cuti, dia langsung menghadiahkan rumah baru untuk Wendy. Rumah ini tidak sebesar yang dibayangkan orang-orang, terlihat sangat sederhana bagi seorang direktur.
Sementara Wendy memasak, Taeil dengan wajah bantalnya terduduk di sofa dalam keadaan setengah sadar. Tayangan kartun di tv semakin membuatnya mengantuk.
"Sayaaaang, ayo yang semangat dong. Udah jam berapa ini kok masih ngantuk, katanya nanti mau pergi." ujar Wendy.
Taeil berdeham, tidak menjawab pertanyaan istrinya. "Mau makan dulu apa mandi?" Wendy memberi dua pilihan padanya.
Lagi-lagi Taeil hanya berdeham seperti tidak ada niatan untuk melakukan kedua hal tersebut. Wendy mencuci tangannya dengan sabun dan sengaja tidak mengeringkannya, lalu ia cipratkan sisa air itu ke wajah Taeil.
Seketika Taeil yang sedang melamun langsung tersedar dan melemparkan tatapan mautnya. "Aku mau nyantai dulu bisa nggak, sih? Jangan buru-buru sarapan ngapa.." katanya sebal.
Baru ini Wendy tahu kalau Taeil mirip seperti Ha Jun, kekanak-kanakkan. Tanpa aba-aba Wendy langsung menjatuhkan tubuhnya dengan pelan sampai Taeil tergelimpang ke samping. "Aaakkkhh Wendy, kamu ngapain sih." Taeil menggerang kesakitan sembari terus mendorong tubuh kecil ini.
Tapi Wendy tak segera bergerak dan terus terlentang di atas tubuh Taeil. Akhirnya Taeil memeluknya dan menciumi telinganya. "Emang ya kamu ini selalu harum, jadi makin sayang." kata Taeil yang semakin merapatkan pelukannya.
"Jangan merayu, ya. Kalo udah gini pasti ada maunya, males deh."
"Nggak macem-macem, kok. Cuman pengen rebahan bentar trus janji bakal sarapan."
Wendy bangun dan menatap tajam ke arah suaminya yang pemalas, dia menarik lengan Taeil untuk membuatnya ikut ke meja makan. "Manja banget ya, lama-lama aku tinggal sarapan sendirian nih." ancam Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️
Fanfiction[Nov 14, 2021] ft. taeil wendy judul sebelumnya: meet me in japan. Kedatangan Wendy ditengah kehidupan bising Taeil membuatnya selalu memikirkan wanita itu. Bertahun-tahun sudah ia lewati dan tak pernah terlintas sedikit pun soal Wendy, cinta perta...