10: trembling cuz his ex

73 34 2
                                    

[Selamat Membaca]


Dalam keadaan masih setengah sadar, Taeil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Dia bersiap sebelum pukul 7 pagi, alasannya karena bingung akan memakai baju apa sehingga Taeil membutuhkan waktu lebih. 

Soohyeon menyandarkan tubuhnya di pintu kamar Taeil. "Jadi ini ya yang mau nge-date?" Taeil tidak menyadari jika Ibunya berdiri disana sejak tadi, dia sibuk pada pakaiannya. 

"Nge-date apa sih bu. Cuman jalan biasa doang." 

"Kalo jalan biasa doang kenapa ribet banget cari bajunya?" 

"Mmm.. Bingung aja, Ibu bisa bantu pilihkan baju yang cocok buat aku nggak?" Pinta Taeil. Dengan senang hati Soohyeon membantu anaknya menemukan baju yang bagus untuk hari baik ini. 

Beliau memilih kaus putih dan celana hitam, gaya yang simple namun tak terpikirkan oleh Taeil. Wajar jika Taeil bingung, sebab ia tak memiliki pengalaman berpergian berdua bersama perempuan lain. "Rencananya kamu mau ajak dia kemana?" 

"Rumah hantu," jawab Taeil asal. 

"Mau ngapain kesana? Kaya nggak ada tempat lain aja." 

"Nggak mungkin lah aku ajak dia kesana, Ibu mau tau aja deh.. Ini ra-ha-si-a." 

Buk!

Sama seperti kemarin, Taeil terkena pukulan dari Ibunya. Soohyeon sangat ingin tahu kemana Taeil akan mengajak perempuan cantik itu jalan-jalan, beliau hanya khawatir kalau Taeil mengajaknya ke tempat asal-asalan. 

"Ibu jangan khawatir, nanti aku kirimin fotonya kalau pengen tahu.."

"Nah gitu dong. Habis ini segera makan ya."

Persiapan Taeil pagi ini seperti anak yang mau siap berangkat sekolah, Soohyeon sudah tidak sabar mengirim anaknya pergi.

••••

Selesai sarapan, Taeil pamit dan langsung berangkat menuju rumah Wendy. Sebelumnya ia sudah mengabarinya untuk bersiap.

Ting tong..

Bel rumah Wendy berbunyi, dengan cepat dia berlari untuk membukakan pintu rumah. "Halo!" Katanya begitu melihat Taeil berdiri di depan pagar.

Dia mempersilahkan Taeil masuk ke dalam rumahnya sambil menunggu Haenim keluar kamar, "papamu ada di rumah?"

"Ada kok, sebenernya kamu nggak perlu izin sama papa soalnya aku udah bilang kemarin. Cuman kalau kamu tetap pengen izin aku bisa panggilin. Bentar ya!"

Taeil tersenyum simpul melihat betapa semangatnya Wendy. Berbeda dari hari kemarin yang selalu datar, kali ini wajahnya berseri-seri.

Dia menunggu di ruang tamu dan kebetulan Bi Gyuni sedang lewat, "mas mau minum apa?"

"Oh.. Ah.. Nggak perlu repot-repot bi, setelah ini saya mau pergi kok."

"Begitu.. Ngomong-ngomong, mas ini pacar atau temannya Nona Wendy ya kalau boleh tahu?"

Waduh..

Seharusnya Taeil tak perlu bingung, karena jawaban pastinya adalah dia teman Wendy. Tetapi mengapa lidahnya terasa kelu untuk mengatakan kalau dirinya hanya seorang teman.

"Saya, temanㅡ"

"Bukan teman bi, yang bener itu calon pacar hahahaha..." Sahut Wendy. Bi Gyuni dan Taeil menatap ke arah Wendy dengan aneh.

"Kamu apaan sih," protes Taeil.

Bi Gyuni ikut tertawa karenanya, Taeil sangat lucu ketika merajuk. "Iya, saya tahu kalau kamu teman SMA Nona Wendy. Tapi nanti saya akan berdoa, semoga saja kalian beneran jadi pasangan. Karena Nona Wendy ini ngefans berat sama kamu."

𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang