23: surprise untuk Wendy

51 23 8
                                    


[Selamat Membaca]


Ruangan yang cukup luas ini membuat Wendy merasa kesepian, dia baru tahu rasanya tinggal sendiri di sebuah apartemen yang seluas ini. Inseong memiliki properti dimana-mana, tapi Wendy tidak menyangka jika apartemen ini Inseong gunakan seorang diri.

Suasana pagi yang berkabut ini cocok sekali ditemani teh hangat. Wendy menarik sebuah kursi ke dekat jendela besar, disana dengan jelas dirinya bisa melihat kota Seoul yang masih tertutup awan.

Dia meminum secangkir teh sambil menutup matanya, berusaha merasakan aliran air hangat itu masuk ke dalam tubuhnya. Wendy butuh suasana yang tenang agar pikirannya bisa jernih kembali.

Drrt drrt...

Ponsel berwarna ungu itu bergetar, Wendy mengambilnya dengan cepat berharap kalau itu adalah panggilan dari Taeil. Bisa dibilang, dia menginginkan morning call dari Taeil.

Tapi.. Bukan.

Itu Haenim, papanya.

Wendy mengulum bibirnya, bimbang, haruskah menjawab panggilan itu atau mengabaikannya saja?

Namun, dia kembali teringat dengan ucapan Taeil kalau dia bisa membahas hal ini dengan emosi yang lebih tenang bersama Haenim. Sehingga kali ini, Wendy mengangkat panggilan itu.

"Seunghwan... dimana kamu, Nak?"

"Sepertinya papa nggak perlu tahu soal itu, aku kan sudah bilang kalau sekarang aku baik-baik aja. Aku cuman mau menyendiri, pah." jawab Wendy kesal.

Desahan napas berat di seberang sana, membuat Wendy menerka kalau kali ini pasti papanya akan mencari pembelaan lagi, seolah-olah keputusan beliau lah yang paling benar. Wendy bangun dari duduknya dan membereskan cangkirnya. "Jadi, papa mau bicara apa?" tanya Wendy.

"Begini. Papa minta maaf atas kesalahan yang sudah papa lakukan, papa sudah terbutakan oleh keserakahan papa dan melupakan kebahagiaan kamu. Kamu memang beruntung memiliki orang baik disekitarmu, seperti Inseong dan kekasihmu? Taeil, bukan?" jelas Haenim tanpa ragu.

Bagaimana Haenim bisa mengetahui hal itu? Apa Inseong memberi tahunya kalau mereka sudah jadian sejak lama?

Dahi Wendy mengerut, dia tak menjawab apapun setelah papanya tertawa diseberang sana.

"Apa kamu tahu Seunghwan, hal terlucu yang pernah papa lakukan? Papa nggak sengaja pernah ikut acara parenting di sekolah tk dekat kantor, disana papa mendapati beberapa poin penting yang ternyata papa lupakan tentang cara membahagiakan seorang anak, dan sekarang baru teringat setelah kamu marah dan keluar dari rumah."

"Dari kecil, kamu sudah papa dukung untuk mengikuti semua kursus yang kamu mau demi mengembangkan bakatmu. Lalu setelah dewasa, papa minta kamu untuk berkuliah agar bisa menjadi designer dan begitu lulus langsung papa tarik ke perusahaan keluarga. Sebetulnya papa tahu, kamu nggak ingin menjalankan itu. Tapi karena hatimu yang lapang, kamu bisa lega dan mengerjakan semua pekerjaan dengan baik sampai saat ini."

"Papa mengerti, kamu mendedikasikan seluruh hidupmu dengan menuruti kemauan papa, padahal papa jarang ada disamping kamu. Papa senang sekali kamu bisa tumbuh sehebat ini dan papa menyadari bahwa papa tidak sebaik itu untuk membahagiakan kamu."

"Papa menyadari, kalau kali ini papa sudah kelewat batas. Karena itu, papa mau memperbaiki segalanya. Papa mau kamu kembali ke rumah dengan perasaan yang bahagia, karena papa sudah memutuskan bahwa perjodohanmu itu sudah dibatalkan dan kamu bisa menjalankan kehidupan yang kamu mau. Papa ataupun mama sekarang nggak akan mengekang kamu lagi, jadi papa harap paling tidak besok kamu sudah pulang ke rumah."

𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang