[Selamat Membaca]
"Taeil bangun!"
Wendy berusaha membangunkan Taeil yang masih tertidur pulas diatas sofa. Masih dalam keadaan terbungkus oleh selimut. Wendy melengos dan mendudukkan dirinya dilantai agar bisa sejajar dengan Taeil.
Tangannya menyentuh bahu Taeil dan menepuknya pelan, "bangun yuk." Suara Wendy sopan sekali masuk ke dalam indra pendengaran Taeil.
"Taeil, ayo bangun. Apa kamu mau papa yang bangunin? Udah cukup tidur siangnya." Wendy dengan sabar menunggu Taeil untuk membuka matanya, tetapi setelah banyak upaya yang ia lakukan, tetap saja Taeil susah bangun.
Pada akhirnya, Wendy mengambil tisu basah dan diusap perlahan dari dahi hingga ke dagu Taeil agar dia bangun. "Oi, dingin tau! Kamu ngapain sih.." Taeil membuka matanya dan menyanggah setengah tubuhnya menggunakan siku. Wendy terkekeh lalu berdiri.
"Aku tunggu di bawah ya, papa sudah datang." Wendy keluar dari kamar dan menyimpan tisu basah itu ke dalam saku celananya. Taeil langsung mendudukkan dirinya dan berusaha membuka mata lebar-lebar.
Setelah Wendy pergi, dia membenarkan rambutnya lewat kaca besar disamping pintu. "Kok bisa ketiduran ya.." Taeil mulai menuruni tangga, dia menengok kanan dan kiri, memastikan jika ada orang.
Namin dari arah luar rumah tepatnya diteras, Taeil mendengar suara lelaki yang tak lain adalah suara Haenim. Dia mencoba mendekat ke arah pintu, sepertinya Haenim sedang berbicara dengan seseorang. Taeil berdiri tepat disamping pintu, berusaha mendengarkan pembicaraan Haenim dengan laki-laki yang tak diketahui siapa.
"Rencananya sih begitu, tapi saya nggak bisa memastikan kalau Wendy mau. Saya jadi kurang yakin, takutnya anak saya tidak mau menerimanya dan malah memberontak. Kamu kenal dia sejak lama kan, dulunya penurut, tapi semakin besar ini dia sudah bisa melawan. Saya itu hanya mau Wendy mengerti kemauan papanya saja."
Dari pembicaraan itu, Taeil sama sekali tidak mengerti. Entah mengapa perasaannya jadi tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu. Taeil hanya berharap jika Wendy akan baik-baik saja. "Kenapa malah berdiri disini? Kamu nggak ke depan?" Tanya Wendy, dia membawa baki berisi 3 cangkir teh dan satu toples biskuit.
Taeil mengendikkan bahunya, rasanya malas sekali untuk bertemu Haenim. "Ayo biar aku temani ke depan," ajak Wendy. Taeil mengiyakan dan berjalan di belakang Wendy.
"Papa, aku punya kejutan," ucap Wendy di depan pintu. Dia menyuruh Taeil untuk berdiri didalam agar tak nampak karena Wendy memiliki rencana untuk papanya. "Kejutan apa?"
Wendy menoleh ke dalam rumah untuk memberi sinyal pada Taeil agar keluar. Taeil tersenyum ramah dan menyapa Haenim dengan hangat. "Ya tuhan, sudah datang rupanya? Ayo duduk sini," Haenim menggiring Taeil untuk duduk disampingnya.
Apa bapak-bapak bisa se heboh ini?
Lelaki yang ada didepan Taeil itu hanya tersenyum melihat kedekatan Haenim dan Taeil, Wendy menyuguhkan teh tersebut pada sang tamu. "Mas Inseong apa kabarnya? Kita sudah lama nggak ketemu ya, gimana S2nya di London? Pasti seru banget sih..." Wendy membuka percakapan dengan Kim Inseong.
Kim Inseong adalah salah satu investor di perusahaan YFA sehingga dulu dirinya sering main ke rumah Haenim, namun seiring berjalannya waktu, Inseong sudah jarang terlihat karena dia sudah tak mengurusi perusahaannya lagi karena tinggal di luar negeri.
Setelah S2-nya selesai, dia sekarang memiliki sebuah restoran makanan Eropa dan masih bekerja pada perusahaannya yang lama dengan posisi yang sama. Papa Inseong adalah sahabat SMA Haenim, oleh karena itu mereka berkerabat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐞𝐚𝐬𝐲 - 𝐭𝐚𝐞𝐢𝐥 𝐱 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 ✔️
Fanfiction[Nov 14, 2021] ft. taeil wendy judul sebelumnya: meet me in japan. Kedatangan Wendy ditengah kehidupan bising Taeil membuatnya selalu memikirkan wanita itu. Bertahun-tahun sudah ia lewati dan tak pernah terlintas sedikit pun soal Wendy, cinta perta...