BAB 25

1 2 0
                                    

"Gimana? Kira-kira persiapan untuk acara donasi udah siap berapa persen, Cel?" Tanya Azka kepada Celine selaku Wakil Ketua penanggung jawab di acara donasi Sekolah.

"Kalo berdasarkan persentase sih, kira-kira udah 90% an, Ka. Coba lo tanya sama si Rangga, selaku penanggung jawab di seksi perlengkapan dan kelengkapan acara." Jawab Celine.

"Rangga!" Panggil Azka.

"Iya, kak."

"Gimana perlengkapan sama kelengkapan buat acara besok? Udah siap semua?"

"Iya, udah kok, kak. Lagi nunggu Amel sama Nadira aja ini, kak. Mereka berdua tadi izin mau pergi ke toko buku sebentar, buat beli pita sama hadiah buat doorprize anak-anak." Jawab Rangga lalu meletakan kotak besar yang berisi peralatan untuk menghias panggung di Panti.

"Oh, oke kalau begitu. Bagus. Lanjut aja sama kerjaan lo yang ketunda barusan."

"Iya, Kak. Siap."

"Eh, itu mereka, Ka." Ujar Danish.

"Siapa?"

"Itu, si Nadira sama Amel! Yang katanya tadi lagi ke toko buku. Skuy, kita kesana, Ka. Kita bantu-bantu bungkus doorprize nya."

"Yaudah, yuk. Cel, ayo ikut!" Ujar Azka meneriaki Celine.

"Kemana?" Tanya Celine, kemudian menghampiri Azka juga Danish.

"Bantu-bantu seksi perlengkapan dan kelengkapan bungkus hadiah untuk anak-anak panti." Jawab Danish.

"Oh, yaudah, yuk."

"Nadira!" Panggil Celine berteriak.

"Iya, kak?" Jawab Nadira menghampiri Celine.

"Kita mau bantu-bantu lo buat bungkus hadiah, nih." Pinta Celine.

"Eh, ada lo juga, Man?" Tanya Danish.

"Iya, kak. Tadi gue diajak Nadira buat bantu-bantu dia sama Amel pilih hadiah di bookstore." Ujar Amanda sopan.

"Wah, kebetulan banget kita butuh SDM baru buat bantu-bantu bungkus doorprize." Canda Nadira yang dibalas kekehan oleh Celine dan juga Danish.

"Yaudah, yuk kita langsung ke ruang panitia aja ya, biar cepat selesai." Ajak Celine.

"Iya, Kak. Yuk!"

"Ini rencananya apa aja isi hadiah-hadiahnya, Nad?" Tanya Danish sambil mencoba meminta tas belanjaan yang dibawa oleh Nadira.

"Eh, nggak usah, Kak. Biar gue aja yang bawa, nggak apa-apa." Tolak Nadira dengan halus.

"Udah, santai aja. Sini, Man bawaan lo biar gue bawa juga."

"Iya, Kak. Benar kata Nadira, nggak usah." Jawab Amanda juga.

"Ah, nggak asik deh lo berdua." Ujar Danish yang dibalas tawa oleh Nadira juga Amanda.

"Oh iya, Man. Besok lo bisa langsung ke lokasinya aja?" Tanya Celine.

"Iya bisa kok, Kak. Besok aku berangkatnya sama Nadira."

"Malam ini Amanda nginap di rumah gue, Kak. Jadi besok kita berdua berangkat bareng ke lokasinya." Jelas Nadira.

"Iya, syukurlah. Gue takutnya besok lo nggak ada kendaraan buat ke lokasi." Ujar Celine.

"Ada kok, Kak. Besok aku bareng sama Nadira." Jawab Amanda.

"Setelah gue pikir-pikir, kayaknya lo nggak pernah latihan duet sama Azka deh, Man."

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang