BAB 16

0 0 0
                                    

"Males banget deh sama pelajaran Kimia hari ini." Ujar Vira lemas.

"Kenapa?" Tanya Amanda.

"Ah, lo mah emang males-malesan disemua mata pelajaran, Vir. Bukan cuma Kimia." Balas Nadira.

"Gue males ke lab. Rasanya mager banget hari ini, maunya males-malesan aja." Jawab Vira.

"Emang pernah, Vir. Selama ini lo nggak mageran? Kayaknya bisa dihitung pakai jari deh seberapa banyak lo nggak mageran selama lo bareng kita." Ucap Farah.

"Sampai-sampai setiap kita main ke rumah lo, nyokap lo keluhannya selalu tentang anaknya yang diem terus didalam kamar, udah kayak ayam yang mau bertelor." Tambah Nadira.

"Itu beda situasi." Jawab Vira cepat.

"Beda gimana maksud lo?" Tanya Amanda yang sudah kembali ketempat duduknya, setelah mengambil buku miliknya di perpustakaan kelas yang berada di pojok ruangan.

"Susah deh pokoknya dijelasinnya. Yang penting gue nggak kayak lo ya, Nad." Elaknya.

"Kenapa jadi ke gue-gue?" Tanya Nadira heran.

"Iya, lo. Selama ini lo, kalau nyapu selalu setengah-setengah, kan? Nggak pernah rapih." Ujar Vira.

"Gue denger-denger, katanya kalo ada orang yang kalau lagi nyapu nggak bersih jodohnya setengah-setengah, Nad." Tambahnya.

"Apaan, nggak nyambung banget. Setengah-setengah, maksud lo jodohnya cowok ke cewek-cewekan gitu?" Tanya Amanda.

"Iya, serius. Tante gue pernah ngomong gitu waktu nasehatin gue." Jawab Vira.

"Yang gue tahu, malah beda lagi." Sanggah Farah.

"Maksudnya?"

"Iya, setahu gue malah, kalau orang yang suka nyapu setengah-setengah itu nanti jodohnya berewokan."

"Ya bagus dong, jodoh gue nanti kayak Zayn Malik atau malah Rizki Nazar, kan? Ah nggak kebayang gue, anak gue pasti bibit unggul nih nantinya kalau bokap mereka aja, unggul." Jawab Nadira, ngawur.

"Iya kalau lo dapetnya yang kayak om Zayn atau Rizki Nazar. Kalau dapetnya yang kayak Pak Abdul gimana?" Ujar Farah menyebut nama Pak Abdul, yang merupakan penjaga Sekolah.

"Ish! Kok begitu sih. Do'ainnya yang bagus-bagus dong, Far. Nggak usah muluk-muluk deh. Misalnya, do'ain jodoh gue nanti Rizky Nazar atau Jefri Nichol gitu. Kan lo dapet untung juga nanti" Jawab Nadira cepat.

"Untung gimana?" Tanya Amanda.

"Iya, untung. Nanti kan kalian bertiga dapet keponakan yang lucu-lucu dari gue."

"Bangun woy, bangun! Jangan tidur mulu, udah siang ini." Jawab Farah berusaha membangunkan Nadira dari dunia fantasinya.

***

"Gimana? Jadi siapa yang mau jadi perwakilan kelas buat acara donasi nanti?" Tanya Miss Rose selaku wali kelas 11 IPA 2.

Karena memang setiap tahunnya SMA Harapan Bangsa selalu mengadakan acara donasi untuk anak-anak panti asuhan juga mereka, yang terkena penyakit mematikan seperti Cancer, setiap tahunnya.

"Emang kita mau menampilkan apa, Miss?" Tanya salah satu perwakikan 11 IPA 2.

"Karya seni, mungkin? Kalian setujunya kita menampilkan apa, memang?" Tanya Miss Rose kembali.

"Yang anti meanstream dong, Miss."

"Iya tuh, bener. Pokoknya kelas kita harus paling beda juga paling keren tuh diantara kelas lain. Setuju nggak guys?" Ujar Fatur.

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang