"Karena gue berhasil menang, jadi lo bertiga harus traktir gue jajan hari ini." Ujar Nadira santai.
"Gue sih nggak, ya." Jawab Vira.
"Apaan, nggak ada." Balas Amanda.
"Apa banget, lo." Tambah Farah.
"Yaudah deh, karena hari ini gue lagi berbaik hati jadi gue yang akan traktir kalian bertiga hari ini." Ucap Nadira.
"Buset, cepat bener dah berubah pikirannya." Ceplos Farah.
"Selagi gue belum berubah pikiran, ayo. Kalau nggak mau yaudah gue pulang duluan nih."
"Lah bisa begitu, nggak sampai semenit udah mau berubah pikiran lagi aja. Udah kayak anak SD aja deh lo, Nad. Labil." Oceh Farah.
"Eh, iya, iya. Udah deh, nggak baik nolak rezeki. Yuk, Nad. Lumayan kan, nnti lo yang bayarin makannya, gue bayar minumnya. Lebih bagus lagi kalau lo mau bayarin kita makan sekaligus minum." Ujar Vira.
"Yee, itu mah emang maunya lo!" Canda Nadira.
"Tapi karena gue lagi baik hati hari ini, seperti ibu peri, oke deh gue yang traktir kalian makan plus minum. Gimana? Let's go, girls!" Tambahnya.
"Okee deh, kuy!" Ujar Amanda yang diangguki oleh temannya yang lain.
"Lo sama Kak Azka bikin perjanjian apaan?" Tanya Amanda setibanya di Cafe tempat mereka menghabiskan waktu bersama.
"Oh iya tuh, gue juga penasaran. Lo buat perjanjian?" Tambah Vira.
"Hah? Perjanjian apaan?" Bingung Nadira.
"Kalau kita tahu, ya kita nggak akan nanya sama lo, Maemunah." Cerocos Farah.
"Tadi selesai pertandingan kan lo minta sama Kak Azka 3 permintaan atau apa tuh, nggak tahu lah gue. Pokoknya ya begitu deh, maksudnya apaan?" Tambah Farah.
"Oh, itu. Iya, sebelum tanding tadi gue sama dia emang buat kesepakatan sih, eh bukan deh, lebih tepatnya gue yang paksa dia buat setuju sama kesepakatan yang gue buat." Jawab Nadira yang diakhiri dengan tawa, mengingat Azka menyetujui kesepakatan konyol yang dibuatnya meskipun pada akhirnya hanya 3 permintaan yang disetujuinya.
"Maksudnya gimana sih? Gue nggak ngerti, coba lo jelasin detail nya. Penjelasan lo barusan nggak masuk kedalam otak gue." Ujar Vira.
"Hahaha itu mah emang otak lo aja yang nggak sampai buat mikir kesana, Vir. Nggak heran lagi sih gue." Canda Nadira.
"Tapi emang bukan Vira doang sih yang nggak ngerti, gue juga nggak ngerti, Nad." Jawab Amanda.
"Mending lo langsung jelasin detail nya deh." Ucap Farah.
"Jadi tadi sebelum gue sama dia tanding, gue nggak sengaja tuh ketemu sama dia terus dengan sombongnya dia ngejudge gue, katanya gue takut buat tanding basket sama dia dan dia ngira gue kabur. Yaudah deh, nggak tahu kenapa tiba-tiba di otak gue yang cantik ini kepikiran buat perjanjian kayak begitu." Jelas Nadira.
"Bentar deh gue minum dulu, baru lanjut lagi ceritanya. Nggak bisa banget gue ngelihat milkshake gue di diami begini. Lagian buat cerita ke kalian tenggorokan gue udah seret banget nih."
"Ada aja tingkat nih anak, padahal kita lagi serius." Ujar Amanda.
"Oke lanjut. Gue bilang ke dia, siapa pun yang kalah nantinya dia wajib ikuti 5 permintaan dari pemenang pertandingan. Tapi dia nggak mau, katanya gue terlalu banyak minta padahal kalau dipikir-pikir lagi gue nggak pernah minta macem-macem kan, sama dia?" Jelas Nadira.
"Lo nantang dia duel basket, itu termasuk ya!" Jawab Farah.
"Farah bar-bar banget dari tadi, lagi kedatangan tamu bulanan lo?" Tanya Amanda.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE
Teen FictionKetika 3 hati dipertemukan dalam 1 cinta. "Kamu tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya menjadi aku. Ah salah, bahkan untuk berbalik menatapku pun, rasanya kamu enggan bukan?" -Nadira Almira