BAB 26

4 4 0
                                    

"Morning Maa, morning bang." Ujar Nadira kemudian menempatkan diri di meja makan.

"Pagi, sayang." Balas Irene yang sedang menyiapkan hidangan sarapan pagi.

"Amanda mana, dek? Kok lo turun sendiri?" Tanya Bara sambil tetap fokus ke handphone miliknya.

"Ada, kok. Nah, itu dia." Jawab Nadira kemudian menunjuk Amanda yang sudah ikut bergabung untuk sarapan.

"Pagi, Tante." Sapa Amanda sopan, kemudian duduk disebelah Nadira.

"Pagi, sayang." Jawab Irene.

"Loh, Nadira. Itu kenapa mata kamu sembab begitu? Kamu habis nangis?" Tanya Irene yang baru tersadar dengan mata sembab milik Nadira.

"Biasa, Maa. Paling juga dia habis nonton film yang menye-menye." Jawab Bara dengan mata yang masih terus terfokus kepada handphone.

"Hehehe. Iya, Maa. Semalam aku habis marathon film, endingnya sedih banget." Jawab Nadira cengar-cengir.

"Kebiasaan deh, dek. Masa kamu mau berangkat begitu, mata kamu sembab banget loh, itu."

"Nggak apa-apa, Maa. Hari ini kan cuman acara donasi di Panti. Lagi pula aku kan panitia dibelakang layar, bagian perlengkapan dan kelengkapan acara. Kalau Amanda yang sembab kayak aku begini, baru deh nggak bagus dilihatnya. Dia kan harus tampil di depan anak-anak Panti juga yang lainnya." Jawab Nadira menjelaskan.

"Tetap aja benar kata Tante, Nad. Dengan mata sembab itu, lo jadi nggak enak dilihat."

"Ya ampun. Lagian, siapa juga yang mau lihat-lihat gue? Haduh lo aneh-aneh aja deh, Man."

"Ya, siapa tau aja, Nad."

"Udah biar aja Amanda, Nadira ini emang susah banget kalau dikasih tahu. Batu banget anaknya." Balas Bara.

"Apa sih, Bang."

"Udah-udah jangan berantem. Kalian bertiga langsung sarapan aja ya, nanti kalian telat." Ucap Irene yang masih mengerjakan sesuatu di meja pantry.

"Loh. Mama nggak ikut sarapan?"

"Tadi sebelum buat sarapan Mama udah minum susu lebih dulu." Ujar Irene menjawab pertanyaan Nadira.

"Oke deh, Maa."

"Siap, Madam!"

"Iya, Tante."

***

"Nadira!" Panggil Amel sesaat setelah Nadira juga Amanda turun dari mobil.

"Kenapa, Mel? Kok kayaknya lo buru-buru begitu."

"Ayo cepat mending kita ketemu sama panitia yang lainnya."

"Kenapa, sih?" Tanya Nadira heran.

"Udah deh, ayo cepat."

"Lo nggak lupa sesuatu kan, Nad?" Tanya Rangga berbisik, setelah Nadira, Amanda juga Amel sudah berada di satu ruangan dengan Panitia yang lain.

"Kayaknya sih, nggak. Emang kenapa sih, Ga?"

"Lo kelupaan sesuatu, Nad."

"Apaan?"

"Snack anak-anak yang kemarin lo bilang biar lo aja yang belanja snack nya."

"Astaga! Iya, gue lupa, Ga. Terus gimana dong ini." Gumam Nadira panik.

"Gue juga bingung, mau alasan apa. Seksi konsumsi lagi ditegur sama Kak Azka.

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang