15. Mayat

264 136 133
                                    

HAPPY READING!❤

oOo

Bel istirahat baru saja berbunyi. Semua murid berlarian menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Termasuk Nina, Sherly, dan Diva. Ketiganya bergegas menuju kantin untuk menemui seseorang yang sudah dicari-cari dari kemarin.

Ketiga gadis cantik itu mengedarkan pandangannya. Tatapan Nina tertuju pada seorang cowok berparas tampan yang sedang duduk di salah satu meja kantin bersama teman-temannya. Gadis itu segera mengajak Sherly dan Diva menghampiri meja tersebut.

Byur!

Nina menyiram seragam Alvin dengan minuman sirup berwarna merah milik Vano. Membuat sang pemilik minuman hanya bisa mengelus dada.

BRAK!

Alvin menggebrak meja di depannya. "MAKSUD LO APA HAH?!!"

"LO YANG APA-APAAN?! ZETTA HILANG TAPI LO MALAH TETEP SANTAI DI SINI!" teriak Nina penuh emosi.

Alvin meremas rambutnya secara kasar. "TERUS APA HUBUNGANNYA SAMA LO?!"

Nina menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Lo nggak berpikir buat cari dia? Lo nggak peduliin Zetta sama sekali?"

"NGGAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE!"

"Alvin, tenangin diri lo!" ucap Melva yang tiba-tiba muncul.

Nina menatap Melva geram. "INI SEMUA GARA-GARA LO MELVA!!"

"MAKSUD LO APA BAWA-BAWA GUE HAH?!" teriak Melva tidak terima.

"LO UDAH GANGGU HUBUNGAN SAHABAT GUE! DASAR MEDUSA!"

Melva membulatkan matanya. "APA LO BILANG?!"

"Medusa. Budeg lo?!" jawab Nina, lalu tersenyum sinis.

Melva memajukan tubuhnya dan ingin menjambak Nina. Jika saja tidak ditahan oleh Alvin dan Fendy, pasti aksi jambak-jambakan itu sudah terjadi.

"Lepasin, Alvin! Gue mau beri pelajaran sama tuh cewek sialan!" seru Melva meronta agar cekalan pada lengannya dilepaskan.

"MAJU SINI LO KALO BERANI!" teriak Nina menantang.

Melva hanya menatap Nina geram, tetapi tidak membalas ucapannya sama sekali.

"Alvin, Zetta menghilang dari kemarin. Lo nggak ada niatan buat nyari dia?" tanya Sherly yang berdiri di sebelah Nina.

"Buat apa gue nyari dia?" balas Alvin cuek.

Nina menatap Alvin tidak percaya. "Brengsek lo, Alvin! Zetta itu pacar lo! Bisa-bisanya lo nggak peduli tentang hal ini! Otak lo di mana, hah?!"

"Nina, tolong jangan marah-marah," ujar Vano berusaha membuat Nina tenang.

Alvin hanya menatap Nina dingin. Cowok itu tidak peduli tentang Zetta sama sekali. Dia sangat marah dengan apa yang telah dilakukan Zetta terhadap Melva kemarin.

"Biarin aja, Nin. Saat Zetta bener-bener menghilang dari dunia ini. Mungkin dia baru tau gimana rasanya kehilangan," sahut Sherly.

Nina melirik sinis Alvin, kemudian Melva. Gadis itu memilih berjalan menjauh diikuti Sherly dan Diva.

***

Hari sudah mulai sore. Sekolah sudah selesai 30 menit yang lalu. Alvin bersama kelima temannya sedang nongkrong di sebuah warung yang berada di depan sekolahnya.

"Hey, Cantik! Mau Abang Ryan anter pulang nggak nih?" goda Ryan ketika melihat dua adik kelas berjalan melewatinya.

Kedua gadis itu malah mempercepat langkahnya tanpa menghiraukan ajakan Ryan.

SHAMBLES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang