|| Salah Sasaran

2.8K 455 20
                                    

Author POV

Lea berjalan di koridor utama sekolahnya. Suasana nampak sepi, karena memang semua murid sedang belajar di kelas. Langkah kaki Lea membawanya ke kelas 12 MIPA 1, tanpa permisi gadis itu masuk. Bahkan di dalam kelas tersebut sedang ada guru yang mengajar.

Semua nampak heran, apalagi Lea mengunci pintu ruangan, dan langsung menuju meja seorang siswi cupu. Tanpa basa-basi, Lea menarik rambut Sekar.

"Sini lo jalang!" teriak Lea. Semua orang di ruangan itu menatap kearah mereka.

"Ahh.... shhh sakit," ujar Sekar.

"Lea! Apa-apan kamu!" tegur guru di dalam ruangan tersebut.

"Diam lo!" seru Lea.

"Lea, kamu... saya laporkan ke kepala sekolah!" ucap guru itu.

"Diam gue bilang!" Emosi Lea benar-benar memuncak. Hingga membuat nyali guru tersebut menciut.

"Sialan!" bentak Lea, ia menarik rambut Sekar dan membenturkannya di dinding. Membuat beberapa murid meringis menyaksikannya.

"Lo udah bunuh Nea! Sialan!" Lagi, Lea membenturkan kepala Sekar di dinding.

"E.... enggak, aku gak bunuh Nea," ucap Sekae mulai terbata-bata.

"Playing victim lo gak mempan di depan gue! Gue punya bukti anjing!"

"Siapa pun yang bunuh Nea, dia harus mati di tangan gue!" ucap Lea, ia tertawa menakutkan. Lea baru saja memperlihatkan sisi gelapnya kepada semua orang.

Diam-diam guru yang berada di ruangan menelpon satpam, untuk segera ke kelas. "Pa... pak, cepat kesini, Pak... " ucapnya begitu panik.

"Lea, kamu tenangkan diri kamu dulu," ucap guru mencoba memenangkan Lea, meskipun ia begitu takut melihat Lea seperti ini.

Lea mengeluarkan sesuatu dari saku rok abu-abunya. "Kalian mati, kalau sampai nghelangi gue, buat bunuh jalang ini!"

Semua terdiam, melihat sebuah pistol yang di todongkan oleh Lea. Bahkan ada murid yanh pingsan di dalam kelas.

"Lo mau ngaku sendiri, atau gue yang akan buat lo ngaku?" ucap Lea begitu lembut. Lea mengusap ujung pistolonya mengikuti raut wajah Sekar.

"Wajah lo mulus juga... "

"Lea, bu.... "

"Ngaku! Atau, enggak lo bakalan gue bunuh sekarang, di depan semua orang," ucap Lea.

Sekae diam, ia tidak tahu harus berbuat apa.

****

Gwen POV

"Tuh anak cepet banget sih jalannya!" ucap Alana. Kami masih berjalan, bahkan berlari untuk mengejar Lea. Namun nyatanya, Lea begitu cepat. Hingga kami sampai di kelas 12 MIPA 1

"Shit!"

"Kenapa?"

"Pintunya di kunci!" ucap Leon, Leon mencoba untuk membuka pintu namun tidak bisa.

"Gawat, Lea benar-benar nekat!" ucap Kane. Kane berdiri di pinggir jendela.

Aku dan Alana berjalan menghampiri Kane. Dan benar, Lea menodongkan pistol kepada murid-murid dan guru yang berada di dalam kelas.

"Leon, Arian! Kalian harus cepat buka pintu!" ucap Alana.

"Lan, mending lo bantu kita. Bantu dobrak! Cepat!" ucap Leon. Alana mengangguk, dan membantu keduanya untuk mendobrak pintu.

GAME OF THE DEATH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang