Sandrina mendongak menatap Kane.
"Jadi sudah tahu?"
Kane mundur kebelakang. Ia melihat Gwen yang sungguh berbeda di depannya.
"Kane? Mau kemana? Lo gak akan bisa kabur," ucap Gwen sembari tertawa.
Gwen berjalan menuju Kane.
"Jangan dekatin gue!" teriak Kane. Namun sepertinya Gwen tidak perduli dengan ucapan Kane.
"Lo juga yang bunuh teman-teman gue kan!" ujar Kane. Gadis itu terdiam, ia tidak bisa mundur lagi. Karena bahunya sudah membentur dinding. Sedangkan Gwen masih melangkah dengan ringan.
"Ternyata, sebagai trouble maker lo penakut juga ya," ujar Gwen menatap Kane dengan sinis.
"Bentuk tubuh lo gue suka. Apa lagi pantat lo. Gimana kalau gue buat lo gak bisa duduk? Hm? Setuju?"
Kane menengguk ludahnya kasar. Keringat dingin sudah mulai keluar dari tubuhnya. Sekarang yang ada di depannya bukan sosok Gwen yang lemah lembut. Tetapi sosok Sandrina si psikopat gila.
Sandrina melihat ada sebuah pisau buah. Tangannya terulur untuk mengambil pisau itu. Kane menatap tangan Gwen. Ia tahu apa yang akan di lakukan oleh Sandrina.
Dengan gerakan cepat, Kane mendorong tubuh Gwen. Hingga membuat gadis itu terjatuh. Kane segera mengambil alih pisau buah itu.
"Lo ga akan bisa bunuh gue Gwen!" ucap Kane menggenggam erat pisau di tangannya.
Gwen diam tidak bisa di bergerak. Karena Kane sudah mengunci tubuh Gwen. Meskipun begitu, gadis itu malah tertawa mendengar ucapan Kane.
"Lo gak tahu siapa gue Kane!" ucap Gwen masih tertawa.
Sejujurnya Kane takut, namun mau ia mencoba untul tidak menunjukkannya. Yang terpenting sekarang, ia mampu mengendalikan Gwen.
"Coba aja kalau lo bisa!" ucap Kane, tersenyum sinis. Tanpa di duga, Gwen mengenggam sesuatu di tangannya. Sebuah pecahan kaca yang tiba-tiba ia goreskan di lengan Kane. Karena kaget, Kane melepaskan tangannya.
Gwen tersenyum, menatap Kane yang sudah melepaskan tangannya. "Gue bilang apa? Lo gak akan mungkin bisa buat ngelawan gue!"
Kane terdiam, menatap Gwen yang sudah berdiri di depannya.
"Gwen lo harus cepat sadar! Jangan mau di kendaliin sama Sandrina! Gwen lo harus sadar!" teriak Kane mencoba menyadarkan Gwen.
"Percuma! Gue yang bisa kendaliin tubuh Gwen!" ujar Gwen sambil tertawa.
"Anjing lo!" teriak Kane dengan emosi yang sudah memuncak.
"Guk... guk.... guk... " balas Gwen.
"Sialan!" Kane mengambil vas bunga dan melemparkannya kearah Gwen. Vas itu mengenai kepala Gwen. Sandrina mulai geram, ia sudah tidak bisa menahannya lagi.
Ia bangkit, mengeluarkan sebuah pisau dari balik bajunya.
"Tamat riwayat lo Kanessa!" Gwen berjalan kearah Kane, dan langsung menghujani perut Kane dengan pisaunya. Kane merasakan sakit yang teramat sakit.
"Kenapa lo gak bunuh gue langsung anjing!" ujar Kane menahan kesakitan.
"Gue bakalan nyiksa lo lebih dari ini! Dengan apa yang udah lo lakuin ke Raja!" ucap Gwen. Tanpa di duga, Gwen merobek mulut Kane. Seperti apa yang di lakukan Kane ke Raja dulu.
Kane hanya menangis kesakitan. Ia berharap malaikat pencabut nyawa segera menyabut nyawanya. Agar tidak berlarut dalam kesakitan ini.
"Arghh.... " Kane berteriak.
![](https://img.wattpad.com/cover/244172540-288-k837797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAME OF THE DEATH✔️
Mystery / ThrillerSetelah ketua gengnya meninggal. Keadaan semakin runyam. Mereka harus menemukan siapa pelakunya. Satu persatu meninggal. meninggalkan teka-teki yang sulit di pecahkan. Siapa pelakunya? siapkah kalian bermain. GAME OF THE DEATH....