|| Papan Ouija

4.2K 651 66
                                    

Gwen POV

Aku membuka mata, menatap ruangan asing di depan mata. Kedua mataku juga mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam mata. Setelah itu aku melihat seorang gadis berkacamata sedang menunduk di depanku.

"Se... Sekar," ucapku. Gadis itu mendongak, memberanikan diri untuk melihat kearah ku.

Ia tersenyum tipis. Lalu aku melihat sekelilingku. "Gue ada di mana?"

"U... UKS," jawab Sekar lirih. Aku mengerutkan kening, kenapa aku bisa berada di UKS?

"Ka... kamu pingsan di koridor. Dan aku bawa kamu ke UKS, " ucap Sekar.

"Oke, makasih, ya," ucapku mengusap bahu Sekar. Namun, Sekar malah menolak usapan ku dengan cara menarik bahunya.

"Aku permisi," ucap Sekar beranjak dari duduknya. Tanpa banyak bicara juga gadis itu pergi meninggalkanku. Aku baru teringat sesuatu. Sesegera mungkin aku mengejar Sekar.

"Sekar tunggu!" teriakku. Sekar berhenti di tangah koridor. Aku segera menghampirinya.

"Bisa kita berbicara sebentar? " ucapku. Sekar hanya diam, sebelum akhirnya ia menganggukkan kepalanya. Kami pergi dari area sekolah, menuju sebuah tempat untuk berbicara.

***

Di sebuah cafe yang tidak cukup ramai, aku dan Sekar duduk menghadap jalanan yang padat dari jendela kaca cafe. Pesanan kami datang.

"Terima kasih, Mas," ucapku kepada waiters.

"Mau tanya apa?" ucap Sekar lirih.

"Soal Raja," ucapku. Seketika Sekar menatap kearah ku.

"Lo tahu sesuatu tentang Raja, kan?" ucapku menatap Sekar. Sekar diam.

"Bukannya kamu gak perduli sama Raja?" ucap Sekar menatapku dengan tajam. "Gara-gara kamu, aku kehilangan Raja."

Kedua mata Sekar berkaca-kaca, pertanda akan jatuh air matanya.

"Apa yang ingin kamu tahu tentang Raja? Hm?"

"A... apa Raja masih hidup?"

Sekar tertawa mendengar ucapan ku. "Setiap bangun dari tidur, aku selalu berharap Raja masih hidup. Tapi sayang, setelah bagun dari kesadaran aku tertampar oleh kenyataan yang sangat menyakitkan!"

Kini aku yang terdiam, mendengar ucapan Sekar. 

"Jangan pernah kalian sangkut pautkan kematian Giel dengan almarhum Raja! Apa kalian belum puas? Sudah membunuh Raja, dan sekarang ketika Raja gak ada pun kalian memfitnah Raja? Apa kalian gak puas?!" ucap Sekar penuh emosi.

"Tapi gue selalu ngerasa Raja masih hidup," ucapku.

"Kamu hidup dalam penyesalan Gwen, dan semua itu kamu rasakan karena kamu gak bisa cegah teman-temanmu melakukan semua itu." Aku menatap Sekar. "Harus di terima, karena semua pasti ada gilirannya."

Sekar pergi, meninggalkan teka-teki baru yang harus di pecahkan. Apa mungkin Sekar....

****

Aku keluar dari kamar mandi, baru saja membersihkan badan. Aku duduk di tepi ranjang, lalu aku menemukan sesuatu di bawah kolong ranjang. Apa ini? Aku mengeluarkan kardus tersebut dan membukanya.

Benda-benda yang tidak asing ada di depan mataku. Sebuah diary salah satunya. Diary usang berwana hijau daun. Lalu beberapa figuran fotoku bersama Mama dan Papa.
Mama dan Papa Sudah lebih dulu pergi meninggalkanku.

2016 menjadi tahun kesialan ku. Kecelakaan pesawat Mama dan Papa menjadi penyebab. Mereka semua pergi meninggalkan ku. Dan hanya tersisa aku seorang diri di sini. Tanganku beralih pada sebuah piagam-piagam penghargaan, mendali-mendali emas dan beberapa piala.

GAME OF THE DEATH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang