|| Scandal

2.8K 458 26
                                    

Aku sedang merapihkan buku-buku kedalam tas. Dan bersiap akan pulang. Namun, ada beberapa hal yang menganggu pikiranku saat ini. Tentang Sekar dan Pak Dadan. Sungguh, aku masih sangat penasaran. Dengan apa yang mereka bicarakan tadi.

"Gwen, lo udah selsai?" tanya Alana. Aku mendongak, menatap Alana.

"Udah kok, yuk pulang," ajak ku. Aku berdiri dan membenarkan letak tas yang ku kenakan.

"Lo udah bisa jalan? Gue baru sadar lo gak pake tongkat lagi," ucap Alana. Aku melihat diriku sendiri. Benar, bahkan aku juga baru menyadarinya.

"Kayaknya tongkat gue ketinggalan di basecamp deh," ujar ku.

"Mau di ambil?" tanya Alana. Aku mengangguk.

"Iya. Temani ambil yuk," ajak ku. Alana pun menyetujuinya. Kami segera pergi dari kelas menuju basecamp.

Koridor sekolah sangat ramai. Karena memang sekarang jam pulang. Jadi banyak siswa/siswi yang berdesakan untuk pulang. Kami sampai di lantai 4, dan aku melihat Pak Dadan dan Sekar masuk kedalam ruangan.

Apa yang akan mereka lakukan?

"Gwen, kok malah ngelamun sih? Ayo ke basecamp!" ajak Alana.

"Lan, lo ambilin tongkat gue ya, gue ada urusan bentar. Janji gak akan lama," ucapku.

"Eh Gwen, lo mau kemana?" tanya Alana.

"Lo masuk basecamp, nanti gue nyusul!" ucapku. Aku pun berjalan mengikuti Sekar dan Pak Dadan. Aku melihat sebuah plang, ruang musik? Sepertinya ruangan ini jarang di gunakan.

Aku mencari tempat yang aman untuk bersembunyi sekaligus mengintip. Setelah mendapatkan tempatnya, aku terdiam. Tidak menyangka Sekar melakukannya. Dengan tukang kebun sekolah?

Kenapa? Kenapa Sekar memberikan tubuhnya begitu saja kepada Pak Dadan? Ada hubungan apa mereka? Entah dorongan dari mana, aku memvidio tindakan tidak senonoh mereka. Suara menjijikan itu terdengar begitu jelas di telingaku. Rasanya aku tidak kuat melihatnya. Aku pun memutuskan untuk pergi. Namun, karena kecerobohanku. Aku tidak sengaja menyenggol sebuah meja.

Menciptakan suara yang cukup keras. Aku pun segera berlari, dan aku yakin mereka pasti sudah melihat keberadaanku. Aku memilih masuk kedalam basecamp. Dan mengunci pintu basecamp.

"Ngapain di kunci?" tanya Alana, aku mendongak menatap Alana. "Nah loh, ngapajn lo lari-lari?" tanyanya lagi.

"Sttt... " Alana pun menurut. Kami bersembunyi karena mendengar langkah kaki.

"Ada apa sih?" bisik Alana. Aku hanya diam, sembari menyuruh Alana diam. Suara langkah kaki tadi mulai menghilang, membuatku sedikit lega. Hingga akhirnya tidak terdengar suara apapun.

Aku mengintip untuk memastikan tidak ada orang di luar. Dan benar, suasana begitu aman. Aku pun segera mengajak Alana untuk pergi dari basecamp.

Kami berlari hingga keluar dari gedung sekolah. "Ada apa sih Gwen?"

"Udah ayo masuk! Nanti gue jelasin!" ucapku kepada Alana. Untung saja Alana menurut, kami pun masuk kedalam mobil Alana.

"Jalan Lan!" ucapku. Alana mengangguk, dan mulai menjalankan mobilnya.

"Jadi, lo tuh kenapa? Apa yang lo liat?" tanya Alana sembari sesekali melirikku.

Huh, aku menghela nafas panjang. "Janji jangan bilang siapa-siapa dulu," ucapku sembari melihat kearah Alana.

"Iya-iya, emang apaan sih?" tanyanya sungguh penasaran.

"Tepiin dulu mobilnya," ucapku. Alana menurut, dan menepikan mobilnya.

GAME OF THE DEATH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang