|| Penemuan Tak terduaga

2.8K 435 107
                                    

Author POV

"Akhirnya sampe rumah juga, " gumam Kane. Kane duduk menatap cermin rias di depannya.

Dug....

"Anjing!" Kane begumam kesal ketika lututnya tidak sengaja terpentok bawah meja.

"Berdarah lagi kan lutut gue. Kane membuka kotak P3K yang ada di laci meja. Ia langsung membuka plester di lututnya dan menganti dengan plester yang baru.

Kane langsung beranjak dari duduknya. Dan langsung pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

Setelah selsai mandi, Kane memutar lagu dari laptopnya. Dan melajutkan kegiatannya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi Kane langsung menangkat telpon tersebut.

"Halo, kenapa? "

"........"

"Oh Bagus deh, kerja lo Bagus. Gue suka. Jam 8 malam temuin gue di cafe biasa."

Setelah itu Kane mematikan sambungan telponnya. Ia mengambil sebatang rokok dan mulai merokok di balkon kamarnya.

"Satu persatu, gue bakalan tahu semuanya... " gumam Kane setelah menghembuskan asap rokoknya.

***

Leon menatap sesuatu di depannya. Sebuah kotak besar yang baru saja ia temukan di depan rumahnya. Padahal malam ini ia baru saja pulang.

Leon pun mengambil kotak tersebut. Tapi ia kaget, karena kedua telapak tangannya. Tiba-tiba keluar cairan berwarna merah. Leon penasaran ia langsung membuka kotak tersebut.

Brak...

Kotak itu terjatuh, perut Leon terasa mual. Ketika melihat sebuah kepala di dalam kotak tersebut. Kepala seseorang yang sangat ia kenal. Kedua mata di kepala tersebut keluar, mulut yang menganga membuat Leon syok.

"Argh! Sialan!" teriaknya.

Leon menemukan sebuah surat di dalam kotak. Dengan tangan yang bergetar. Leon mengambil surat berlumuran darah tersebut.

Game of the death, mau bermain? Tebak aku. Jika kamu berhasil, aku akan membunuhmu.

-R-

"Argh! Sialan! BANGSAT! KELUAR LO ANJING!"  Leon menangis, ini sudah terlambat. Arian telah menanggal. Kini Leon sadar, ia tinggal menunggu giliran kapan dia akan menyusul teman-temannya.

****

Gwen POV

Aku menghela nafas, sembari membaca buku yang tadi ku pinjam dari perpustakaan. Tiba-tiba pintu kamarku terketuk.

"Masuk!" ujar ku sedikit berteriak.

"Non, di luar ada teman Non. Katanya ada perlu sama Non," ujar asisten rumah tangga di rumah ini.

"Oh iya? Siapa Bi? Leon? Arian atau Kane?" tanyaku.

"Bukan Non. Bukan mereka, saya juga nda tahu siapa itu. Sepertinya baru pertama kali kesini."

Aku mengangguk paham. "Ya udah, aku beresin buku dulu. Dia suruh nunggu bentar."

Baik, Non."

Aku cepat-cepat membereskan buku. Lalu segera berjalan menuju ruang tamu. Aku dapat melihat tubuhnya dari belakang.

"Alvaro," ujar ku setelah mengetahui siapa yang datang.

GAME OF THE DEATH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang