Pertarungan dua Ego

3K 402 33
                                    

Author POV

"Tan gimana keadaan Gwen?" tanya Leon menatap Tante Disti.

"Lagi di tanganin sama Dokter. Tante takut Gwen kenapa-napa," ucap Tante Disti sembari menangis.

Leon mencoba untuk mengusap bahu Tante Disti untuk menangkannya. "Tan aku yakin Gwen gak kenapa-napa. Dia perempuan yang sangat kuat."

"Tante cuma punya Gwen, Eon. Kamu tahu itu kan?"

Seketika Leon terdiam. Belum ada yang tahu jika ia yang telah membunuh Giel. "Maafin Leon Tante. Leon nyesel."

"Keluarga pasien," ucap Dokter. Tante Disti dan Leon segera bangkit dari duduknya. Keduanya berdiri menghadap Dokter.

"Bagaimana kondisi Gwen, Dok?"

"Pasien mengeluarkan banyak darah. Dan harus segera melakukan tranfusi darah. Sayangnya golongan darah yang di miliki pasien sangat langka. Kami sudah mencoba menghubungi PMI tapi masih kosong."

"Golongan darahnya apa Dok?" tanya Leon.

"Golongan darahnya adalah golden blood. Golongan darah ini sangat langkah.

"Golden blood?"

"Golongan darah golden blood adalah golongan darah yang tidak memilik antigen Rh (protein)  pada sel darah merah (RBC)."

Tante Disti dan Leon saling tatap. Seakan saling berkomunikasi di dalam hati.

"Kami akan mencoba untuk mencari pendonor untuk Gwen, Dok," ucap Leon.

"Baik kalau begitu kami butuh secepatnya." Dokter pergi, meninggalkan Leon dan Tante Disti.

"Eon, Tante urus administrasi dulu ya... " ucap Tante Disiti.

"Iya Tan," jawab Leon. Leom masuk kedalam ruangan Gwen setelah Tante Disti pergi. Lelaki itu menatap wajah Gwen yang begitu pucat. Leon juga memengang tangan Gwen, menggenggamnya begitu erat.

"Gwen bangun ya, gue butuh banget lo."

Kini tangan Leon berganti mengusap kepala Gwen. Betapa ia menyaingi Gwen. Entah apa yang sudah di lakukan Gwen hingga membuat Leon begitu mencintainya.

Flashback on

Giel membuka pintu mobilnya. Dan langsung membuka pintu mobil sebelahnya. Hari ini adalah hari pertama Gwen masuk kesekolah. Giel sudah janji kepada Mamanya untuk menjaga Gwen dengan baik.

Di sisi lain, mobil Leon, Alana, Arian, Lea, Nea dan Kane baru saja datang. Mereka semua keluar dari mobil masing-masing. Dan sedikit kaget, ketika melihat Giel bersama perempuan lain.

"Guys! Kenalin dia pacar gue namanya Gweni," ucap Giel memperkenalkan Gwen kepada teman-temannya. Gwen tersenyum manis, kepada mereka semua.

"Hai salam kenal semuanya... " ucap Gwen.

"El, lo bawa perempuan kampung ini dari mana sih? Norak banget!" komentar Kane.

"Kane, jaga bicara lo ya!" ucap Giel.

"Lo yang gak pernah bisa jaga perasaan gue Giel!" ujar Kane langsung pergi meninggalkan mereka di parkiran sekolah.

"Menurut gue, lo keterlaluan sih El. Karena udah mempermainkan Kane gitu aja," sahut Nea. Nea juga ikut pergi bersama Kane.

Gwen menunduk merasakan tidak di terima dengan baik oleh teman-teman Giel.

"Sayang, kamu jangan dengerin ucapan Kane sama Nea ya. Oh dan satu lagi, aku gak ada hubungan apa-apa sama Kane. Kamu jangan salah paham," ucap Giel menjelaskan.

GAME OF THE DEATH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang