20 | The Beginning of a Dream

40 5 2
                                    

"Jangan berharap waktu untuk berhenti atau pun diputar kembali, karena itu merupakan sebuah kemustahilan."

9 bulan setelah perayaan ulang tahun Keina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9 bulan setelah perayaan ulang tahun Keina.

"Gue nggak bisa, Tha!" ucap Alga tegas, dia beranjak dari tempat duduknya.

"Tapi kenapa, Al? Lo cuma tinggal ngomong aja!" mata Talitha membulat, benar-benar tidak habis pikir.

"Nggak semudah itu!" bentak Alga, "gue juga nggak yakin kalo Keina bakalan Nerima gue."

"Kita itu sebentar lagi lulus, Al. Besok kita udah mulai try out. Jangan sampe lo nyesel karena lo nggak coba buat ungkapin perasaan lo! Urusan diterima atau nggak, itu belakangan. Lo harus mastiin dulu kalo Keina itu punya perasaan yang sama ke lo."

Alga terdiam, dia memang sebelumnya sudah berniat mencoba, tetapi gagal. Alga terlalu pengecut untuk mengungkapkan isi hatinya.

"Kalo kalian udah sama-sama suka, nggak harus pacaran, 'kan? Cukup ada komitmen di antara kalian. Seenggaknya lo nggak perlu takut kehilangan Keina. Gue punya feeling kalo ada cowok lain yang juga naksir sama Keina."

"Ma-maksud lo?" Alga tidak mengerti. Setau dia, Keina tidak pernah dekat dengan lelaki lain selain dirinya. Namun, entahlah. Lagi pula Alga tidak bisa mengawasi siapa saja yang berlalu lalang di sekitar Keina.

"Gue rasa Lo tau siapa orangnya," ucap Talitha sebelum akhirnya keluar dari rumah Alga dan pergi meninggalkannya dalam keadaan dilema.

Kata-kata Talitha tadi membuat Alga tersadar, bahwa cepat atau lambat perpisahan itu terjadi. Ada kegelisahan dalam hati Alga, karena sampai saat ini dia masih belum berani mengutarakan perasaannya, bahkan hanya untuk mengucap kata cinta. Alga frustrasi, dia mengacak-acak rambutnya. Mengapa perasaannya menjadi serumit ini?

Di kamarnya, Alga terbaring dan menatap langit-langit atap rumahnya, masih berdebat dengan perasaannya.

"Apa gue salah Na, kalo gue bener-bener sayang dan cinta sama lo? Gue nggak tau sejak kapan, yang gue tau semakin hari rasa gue ke lo semakin dalam," gumam Alga seraya menghembuskan napasnya kasar.

"Andai Lo tau Na, kalo gue bener-bener tulus sayang sama lo. Andai gue punya nyali buat ngungkapin perasaan gue, Na."

"Apa Lo nggak bisa ngerasain apa yang gue rasain, Na? Apa cuma gue yang punya perasaan sama lo?"

***

Hari ini suasana sekolah tidak seramai biasanya, bahkan sangat hening. Ini karena sedang ada try out yang berlangsung.

Between Love And Ideals (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang