Happy Reading My Love❤️
Jangan lupa kasih vote-nya ya😉
Satu tahun kemudian ....
Aroma harum memasuki lubang hidung. Berkeliaran menuju kepala hingga sampai di otak. Otak mencerna bahwa bau ini adalah bau ... masakan.
Winda sengaja menyuruh Alga dan Talitha untuk menjemput Keina lebih pagi dari biasanya. Kini lima orang ini telah duduk melingkar di depan meja makan, bersiap untuk menyantap sarapan.
"Talitha nggak usah malu-malu, ya. Kalo mau nambah, nambah aja," ucap Arya sambil tersenyum ramah.
"Talitha mah nggak punya malu, Yah. Apalagi kalo urusan makanan," Alga terkikik.
Melihat keakraban ketiganya, Winda dan Arya sudah menganggap mereka seperti anak sendiri. Bahkan Winda menyuruh Alga dan Talitha untuk tidak memanggil mereka dengan om dan tante, melainkan ayah dan bunda.
Talitha menginjak dengan kasar kaki Alga.
"Aduh!" pekik Alga sambil menyengir kesakitan.
"Udah ayok dimakan! Nanti keburu kesiangan, kalian kan harus berangkat sekolah," titah Winda.
Usai menghabiskan sarapan, Alga, Talitha, dan Keina bersiap untuk berangkat. Mereka berpamitan dan mencium tangan Arya dan Winda.
Saat hendak melangkah, tiba-tiba Arya merangkul pundak Alga. Membuat degup jantung Alga tidak karuan. Oh, ya ampun.
Deg!
"Alga, bawa mobilnya nggak usah ngebut-ngebut, ya."
"I-iya, Yah. Siap, tenang aja," jawab Alga dengan tersenyum sungkan.
Keina dan Talitha yang menyaksikannya pun terbahak melihat ekspresi wajah Alga saat ini. Penuh ketegangan.🍂
Gea berlari dari luar kelas. Napasnya terengah-engah, seperti sedang dikejar makhluk halus.
"Kenapa, Ge? Tumben kamu telat."
"Tadi gue kesiangan," jawab Gea dengan ngos-ngosan, "itu tadi Bu Andin lagi jalan ke sini," sambungnya.
"Yah, kapan si jam pelajaran Bu Andin kosong?" Talitha menghela napas jengah.
Benar saja, seorang guru dengan ekspresi wajah dingin dan berjalan tegap itu memasuki ruang kelas. Semua anak diam seketika.
"Bersiap! Beri salam!" seru Vero, si ketua kelas.
"Duduk! Silakan buka LKS halaman 78!" Selain Titin, Andin juga tidak kalah menyeramkan. Seorang guru Fisika dan juga merupakan pembina pramuka. Ketegasannya benar-benar berlipat ganda.
"Yang bisa mengerjakan langsung maju ke depan! Nanti saya kasih poin khusus."
Semua anak hanya terdiam, kesunyian ini memberi pengertian ambigu. Entah karena tidak bisa mengerjakan, atau memang mereka takut mendapat semprotan jika jawaban mereka salah. Dari kursi baris kedua, Alga mengangkat tangannya. Membuat anak-anak bernapas lega, karena acungan tangan Alga hari ini dapat menyelamatkan mereka dari omelan Andin.
Andin memberikan sebuah spidol kepada Alga.
Soal :
Denis mengendarai motor selama 3 menit dan menempuh jarak 360 meter. Berapakah kecepatan motor Denis ?
Seolah semua jawaban telah terekam di kepala Alga, Alga menuliskan jawabannya dengan sangat lancar. Iya, lancar. Seperti jalan tol.
Jawab :
t = 3 menit = 3 x 60 sekon = 180 sekon
s = 360 meter
ditanya v....?

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love And Ideals (TELAH TERBIT)
Teen Fiction"Lo suka bintang?" "Suka," jawab Keina singkat. "Kalo gue mau jadi bintang buat lo boleh, nggak?" "Aku nggak mau kamu jadi bintangku, Al." Keina Ayu Pratibha, gadis ambisius dengan sejuta mimpi di kepalanya. Baginya, tidak ada yang jauh lebih berha...