36.Coaching

933 101 0
                                    

Pasukan berseragam itu terus bergerak merayap menyusuri rerumputan dan ilalang yang cukup Tinggi.Dan salah satunya adalah Gadis Bernama Han Lisa.

kedua mata elang Lisa mencoba memantau dari balik Rumput dan pohon untuk melihat pergerakan musuh.

Dor!
Dor!
Dor!

Tangan Gadis itu dengan Gesit menarik pelatuk senjata laras panjang ditangannya dan beberapa kali mengenai sasaran.

Sang Kapten yang berada tak jauh dari sisinya langsung memberikan acungan jempol kepadanya Lisa tersenyum.

"Maju!"Sebuah Perintah ia dengar dari sang kapten.Lisa dan beberapa rekannya kembali maju untuk menyusup kesebuah Gubuk tua ditengah Hutan itu.

Lisa menyandarkan punggungnya kedinding yang terbuat dari kayu itu.

"Kadet Choi,pergilah kepintu utara!"Sosok Sang Kapten memberi komando terhadap prajurit dibelakang Lisa.

"Na?"Kejut prajurit bermarga Choi itu dengan wajah terkejut.

Sang kapten mengangguk,Prajurit bermasker hitam yang tak lain adalah sahabatnya sendiri itu menatap kearah Lisa.

"Dan Kau Kadet Han,Masuklah kepintu Timur bersama dua rekanmu yang lain!"Tegas Sang Kapten.Lisa Langsung menganggukan Kepalanya.

"Lisa-ya,Aku lelah."Keluhnya berbisik.

"Kapten kang,Biar saya saja yang pergi kepintu Utara."Ujar Lisa dengan posisi tegap.

"Mwo?"
Sang Kapten Menatap tajam Lisa.Jari telunjuk sang kapten mengarah kepada keduanya.
"Kalian berdua!"Teriak Sang Kapten.

Lisa dan Yuna langsung mengerjap dan berdiri tegap.
"Mundur~ Sekarang Juga!"Perintah Sang kapten.

"Mworago?"Pekik Lisa dan Yuna bersamaan Menatap tak percaya.

"Kembali keBasecamp dan Tunggu Hukuman kalian disana!"

"Kapten Kang~"

"Mundur Atau Kuikat Kalian dipohon!"Gertak Sang kapten.

Lisa mendelik kearah Yuna.Lalu merapikan senjatanya.Merekapun mundur dan berjalan Menyusuri Hutan untuk pulang menuju Basecamp dengan tas ransel dipunggungnya.

"Yak!Choi Yuna?kau memang tentara Payah!"Lisa menendang pantat rekannya yang tengah berjalan dihadapannya.

"Aww."Pekik Yuna mengelus pantat yang berhasil ditendang Gadis itu.

"Kau menyebalkan.Akukan sudah bilang padamu untuk menyerah saja menjadi seorang perwira.Kau Itu lebih pantas bekerja diSalon Ibumu.Bukan dimedan perang."Gerutu Lisa.

"Dasar Pengecut!"Lanjut Lisa meluapkan Amarahnya.

Orang Yang dimarahi cuma terkekeh dengan wajah datarnya.Tak sedikitpun ia merasa bersalah pada sahabatnya itu.

"Tenang saja,Itukan cuma latihan saja,Bukan Yang sebenarnya."Ujar Yuna dengan langkah santainya.

"Mworago?"Lisa menghentikan Langkahnya.

"Yak,Kita beruntung karna itu latihan.Pikirkan Jika itu sungguh dimedan perang.Kau sudah mati sebelum mengangkat senjatamu."Tutur Lisa.Lalu melanjutkan langkahnya.

Yuna mendudukan dirinya disebuah Batu besar,Lalu mengeluarkan Botol minumannya dan meneguknya.Lisapun Duduk disampingnya dan merebut botol minum milik Yuna.

"Jika kau takut diHukum kenapa kau tidak mengambil hari cutimu?Bukankah seharusnya kau pulang Hari ini?"ujar Yuna.

Lisa terdiam sejenak dengan Air minum dimulutnya.

Our Mistake [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang