Jennie Tiba-tiba terbangun saat dirinya mendengar suara gemuruh yang mengganggu tidurnya,Dan saat ia melihat kebalik Jendela diRuangannya kini,Ia dapat melihat Jika saat itu diluar sedang Turun Hujan dengan deras.
Jennie melihat kearah jam Dinding yang menempel dihadapannya.Waktu telah menunjukkan Pukul Dua Dini hari.Lalu ia melirik Kearah sang Adik,Rosè yang tengah tertidur diatas Sofa tanpa sesuatu yang menyelimutinya
"Rosè-ah?"Panggilnya Pelan.
Jennie khawatir Jika adiknya itu akan merasa kedinginan dan akan jatuh sakit seperti dirinya.
Namun Rosè tak meresponnya,Jennie akhirnya memaksakan dirinya untuk turun dari Ranjangnya sambil membawa Kantong infusannya sendiri. Lalu memberikkan selimutnya untuk Sang Adik.Jennie menatap sejenak Adiknya itu Lalu mengusap Bagian Kepala Rosè penuh kelembutan.
"Gomawo Rosè-ah,Terima Kasih karna kau mau kembali padaku dan memberikanku kesempatan."Ucap Jennie pelan.
Jennie merundukkan Kepalanya untuk bisa mengecup kening Rosè.
"Jangan bersedih Lagi.Unnie mohon!"Gumam dalam hati Jennie saat berhasil mendaratkan kecupannya dikening Sang Adik yang tengah tertidur Lelap itu.
Jennie kembali ketempat Tidurnya dan membenarkan Letak kantong Infusannya kembali.Setelah itu membaringkan Tubuhnya sendiri dan kedua Matanya kembali melirik kearah Jendela.Ia kembali Memikirkan Adik Bungsunya.
"Lisa-ya,Kau Dimana?Apakah sekarang Kau Baik-baik saja Saat hujan?"Tanyanya sendiri dalam hati.
DiRuang Yang Dingin itu,Pria bernama Jungkook dengan setia menemani wanita yang sangat dicintainya itu tepat disampingnya,Ia tak sedikitpun merasa mengantuk meskipun malam Hampir habis.Pria itu beberapa Jam Lalu sempat panik dan separuh hidupnya serasa terenggut begitu saja ketika melihat Kondisi Lisa yang sempat Kritis.Sudah Lama sekali Lisa tak mengalami Kondisi seburuk itu.Terakhir Kalinya Adalah saat ia akan melahirkan Sikembar.Meskipun Dokter sudah menyarankannya untuk menunda kehamilan karna Kondisi Jantung Lisa yang belum benar-benar Pulih Pasca Transplantasi Jantung.Namun Lisa bersih keras untuk segera memiliki keturunan.Ia takut Jika ia menundanya?Justru Akan membuatnya lebih Lama untuk merasakan menjadi seorang Ibu.Dan Ia sendiri takut Jika ia takan pernah merasakannya.
Jungkook tak sedikitpun Meneteskan Airmatanya,Bukannya Ia tak sedih dengan keadaan Lisa,Namun Itu adalah permintaan Lisa sendiri.Lisa ingin Jika Pria itu tak mengasihaninya karna titik kelemahannya.
"Cepatlah Kembali,Jangan terlalu Lama bermainnya,Kau Harus bangun dan memarahiku Saat aku tak pulang Kerumah,Huh?"Bisik Pria itu dengan Senyuman tipis dibibirnya.
Lalu Ia meraih tangan Lisa yang dingin itu dan mengelusnya lembut dengan jari Jempolnya.
***
Sembari melewati Koridor Rumah Sakit,Jungkook memijit pelan tengkuk lehernya sendiri yang terasa sakit bukan main.Itu mungkin dikarenakan Ia terlalu lama menunduk memperhatikan keadaan istrinya diruangan Khusus itu.Beberapa saat Lalu Dokter mengatakan jika Lisa telah berhasil Melewati saat Kritisnya dan Bisa dipindahkan keRuangan Rawat Inap.Jadi Pria itu bisa sedikit bernafas Lega karna melihat Perkembangan yang lebih baik terjadi pada istrinya itu.
Lalu Jungkook mendatangi Meja Perawat.
"Dokter Jeon?"Panggil salah satu perawat disana.
Jungkook Bukanlah Dokter diRumah sakit Itu,Namun Sosok Jungkook cukup terkenal diberbagai Rumah Sakit Dikorea Selatan Khususnya diKota Seoul.Selain berparas tampan saat Ini Jungkook Dikenal sebagai kepala Rumah Sakit Flower Hospital Milik Istrinya,Dan Jungkook juga sering memimpin seminar Dibeberapa pertemuan antar Dokter.Bukan Hanya Itu.Dokter Jeon Adalah Salah Satu Dokter Psikologi terbaik diAmerika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Mistake [Complete]
Fanfiction"Hidup selalu tak sempurna Tapi Bagaimanapun Kita Harus selalu Bersyukur " Me. " Aku muak,Tak Bisakah Kita Menyederhanakan Hidup?" Han Jisoo. "Kau Telah Menghancurkan Tulang Belulang hidup Keluargaku,Bisakah aku membunuhmu Lisa?" Han jennie. "Tuhan...