Pertemuan

46 12 39
                                    

Pertemuan

Pertemuan tak terduga ini, menjadiAwal dari kisah cinta kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan tak terduga ini, menjadi
Awal dari kisah cinta kita

Seorang lelaki berbalut baju koko coklat memasuki ruang madrasah, seketika semua mata para gadis tercengang menatap ke arahnya, termasuk seorang gadis berbalut baju pink dengan balutan hijab pink di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang lelaki berbalut baju koko coklat memasuki ruang madrasah, seketika semua mata para gadis tercengang menatap ke arahnya, termasuk seorang gadis berbalut baju pink dengan balutan hijab pink di kepalanya. Ada pesona kuat di dalam dirinya yang membuat gadis mana pun jatuh hati padanya.
Lelaki itu duduk di hadapan gadis pendiam bernama Salsabila, membuat jantungnya makin berdebar tak karuan.
"Namanya siapa? Lupa lagi, hehe.."

"Lupa lagi? Emang baru kenalan kan?" batin Salwa, merasa heran karena pasalnya mereka memang baru berkenalan bagaimana bisa mengingatnya, ada ada saja.

"Salsa," jawabnya, menyebutkan namanya.
"Ohh,, Salsa, Kelas berapa?"
"Kelas satu SMK mau naik ke kelas dua."
"Ohh,, beda dua tahun berarti, ya?"
"Hah?" kata Salsabila, kurang mendengar.
"Beda dua tahun." Ucap guru ngaji itu, sekali lagi.
"Ohh,," sahut Salsabila sambil menganggukan kepalanya. "Emang aa kelas berapa?"
"Kelas tiga SMK udah mau lulus."
Salsabila menganggukan kepalanya, lagi.

Setelah perbincangan singkat, guru ngaji itu mewuruk Salsabila mengaji. jujur, baru pertama kalinya ada cowok muda sepertinya yang mewuruk Salsa membaca Al-qur'an dan itu membuatnya semakin mengaguminya.

Salsabila kesal ketika banyak gadis yang menggodanya ada rasa cemburu di dalam sana yang membuatnya merasa kesal apalagi kepada gadis berkacamata bernama Naomi dan gadis bernama Mauren. Salsabila menengok ke arah belakangnya, menatap Naomi dengan sinis.

"Namanya siapa?" tanya guru ngaji, itu yang belum diketahui siapa namanya.

Naomi hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh genit.

Salsabila merotasikan bola matanya, gedeg. "Ditanya bukan disuruh ketawa." sinisnya yang kebetulan disana Salsabila adalah murid pengajian paling tua diantara murid yang lainnya.

Naomi menatap Salsabila tajam.

"Eh, mau di colok matanya maneh teh?" kata Bella, sahabat Salsabila dari kecil membuat Salsabila terkikik sambil menggelengkan kepalanya.

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang