Sisi rapuh

12 2 0
                                    

Dia tidak sekuat yang orang-orang kira, dia mempunyai sisi rapuh dalam hidupnya namun dia menutupi itu semua dengan senyuman dan selamat jika dia terbuka, kamu lah rumahnya.  

Ara sibuk dengan boneka barbie di tangannya, mengacuhi Bulan di dekatnya.

"Aduh, adik Aa lagi main apa nih?"
"Boneka belbi."
"Boneka belbi? Dikasih nama gak? Namanya siapa?"
"Hm,, siapa ya?" Ara mengetuk jarinya di dahi, gaya orang berpikir.
"Siapa coba?"
"Bingung, a. Aa yang kasih nama."
"Gimana kalo Salsabila?"
"Salsabila?"
"Iya, cocok sama mukanya yang cantik."
"Boleh-boleh."

"Eh, iya, Aa ada sesuatu nih buat Sarah."
"Sesuatu apa a?"
Bulan mengeluarkan agar jelly dari dalam tas-Nya, diberikan kepada Ara.
"Wah? Makasih, Aa." Ara langsung merampas Agar Jelly dari tangan Bulan.
"Jangan bilang makasih sama Aa, bukan Aa yang kasih."
"Terus siapa?"

Bulan memindahkan Ara ke pangkuannya. "Dari temen Aa, namanya kayak boneka barbie ini."
"Salsabila a?"
"Iya, Ara bisa panggil dia, teh Salsabila." Bulan mengeluarkan benda pipih dari saku kemejanya, mencari kontak gadis yang menjadi kesayangannya.
"Coba bilang makasih."
Bulan menyalakan pesan suara di layar chat dia bersama Salsabila.
"Teteh makasih."

Bulan terkekeh sambil mencium kepala adiknya yang sudah harum shampo Switzal.

"Dianya off."
"Temen Aa?"
"Iya."
"Aa sayang?"
Bulan tertawa mendengar pertanyaan dari Ara "Ngerti apa sih anak kecil?" Bulan menggelitiki perut Ara yang sedikit gembul membuat Ara tertawa karena merasa geli.

"Eh, a. Pamali." Ucap Euis yang baru saja keluar dari kamarnya, sudah berpakaian baju gamis.

Bulan menghentikan gelitikan di perut Ara. "Mau kemana bu?"

"Biasa. Ngajar ngaji."

Bulan berdeham. Keluarganya memang keturunan guru ngaji semua, dari atas hingga bawahnya bahkan jika Ara sudah menginjak remaja, gadis itu pasti akan disuruh untuk mengajar ngaji anak-anak. Keluarga Bulan mengajarkan begitu keras soal Agama jadi siapapun yang mau dengan Bulan, harus dari keluarga baik-baik bukan dari keluarga sembarangan.

Ara tampaknya begitu menikmati Agar jelly pemberian Salsabila.

Bulan pergi ke kamarnya, merebahkan tubuhnya yang terasa melelahkan. Bulan meraih ponselnya, melihat status whatsapp Salsabila yang memposting foto bayangan bersamanya dengan caption  Mas C<33.

Bulan tersenyum geli lalu di status kedua, Salsabila memposting foto dirinya memakai gaun hitam dengan balutan hijab pashmina krem, lelaki itu tersenyum sambil menatap foto Salsabila cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan tersenyum geli lalu di status kedua, Salsabila memposting foto dirinya memakai gaun hitam dengan balutan hijab pashmina krem, lelaki itu tersenyum sambil menatap foto Salsabila cukup lama. Gadisnya itu cukup cantik, entah mengapa Bulan menyukai foto Salsabila yang satu ini, terlihat lebih menarik.

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang