Tawuran

2 0 0
                                    

Kamu tau gak, kalo kamu itu rumahku
Kalo kamu pergi maka aku akan hancur dan tak mempunyai tempat untuk bahagia lagi, karena kamu adalah kebahagiaanku satu-satunya.


Bulan yang hendak pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu tak sengaja mendengar percakapan ayah dan ibunya di ruang tengah.

"Makanya ibu juga banyak sakit hati, jadi orang gak punya mah banyak dihina tetangga, dihina keluarga juga."

"Kemaren aja, pak William negur bapak, katanya dia ancem bapak kalo air toren sering mati dia bakal tuntut bapak, padahal kan bapak cuma menjalani tugas aja."

"Tuntut? Seenaknya, mentang-mentang polisi! Memangnya ada hukumnya?! Ada aturannya?!"

"Gak papa, percuma kita ngelawan, kita orang gak mampu, pasti makin dihina. Kasian anak-anak."

Euis diam, tak mengeluarkan suara lagi. Hatinya begitu sakit hati begitu banyak orang jahat kepada keluarganya, banyak yang menghinanya dan memandangnya sebelah mata hanya karena mereka berasal dari keluarga tak mampu.

TOK!

TOK!

TOK!

Cecep, Euis begitu pula dengan Bulan terkejut tat kala suara pintu diketuk cukup kencang dari luar.

"CECEP KELUAR KAMU!"

Bulan mengepalkan kedua tangannya di bawah, matanya menyala tanda ia begitu marah. Sudah cukup ia berdiam diri, tak melawan orang yang sudah menghina orang tuanya. Ia berjalan menuju pintu depan.

"A, biar bapak aja." Kata Cecep sambil berjalan ke pintu depan, membuka pintu depan dan seseorang langsung menarik kerah bajunya.

"Pak.. Wil.. Liam?"

"HARUS SAYA BILANG BERAPA KALI, KALO GAK BECUS KERJA, GAK USAH KERJA BISA?!"

"pak, ada apa?" Euis menghampiri suaminya.

William memandang Euis dari bawah hingga atas dengan pandangan merendahkan.

"Istrinya aja gayanya kayak pembantu, kalian itu cocoknya jadi orang miskin, gak usah lha sok-sok'an cari kerja mana gak becus." William mendorong Cecep hingga terjatuh.

"Bajingan!" Bulan berjalan menghampiri William lalu dengan cepat membogem mentah wajah William.

"BAJINGAN! ANJING! CUKUP BAPAK MENGHINA KELUARGA SAYA!"

"KURANG AJAR KAMU, MAU KAMU SAYA TUNTUT?!"

"TUNTUT SAJA, SAYA GAK TAKUT SELAMA SAYA BENAR! BAPAK POLISI TAPI SIKAP BAPAK MENUNJUKAN SEPERTI ORANG BODOH YANG TIDAK PERNAH DI SEKOLAHKAN!"

Ketika William akan membalas pukulan Bulan dengan cepat Bulan mempelintir kedua tangannya hingga William kesakitan.

"Silahkan bapak pergi dari sini, sebelum saya berbuat lebih!" tegas Bulan.

"Lepaskan saya!"

"Saya akan melepaskan anda jika anda pergi dari rumah saya, rumah saya terlalu kotor untuk diinjak oleh kaki kotor seperti anda!"

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang