Awal titik permasalahan

7 3 0
                                    

Awal titik permasalahan

Untukmu, aku rela berjuang, apapun pasti akan aku lakukan untukmu sekali pun nyawa akan aku taruhkan hanya untukmu.

Untukmu, aku rela berjuang, apapun pasti akan aku lakukan untukmu sekali pun nyawa akan aku taruhkan hanya untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


........

Salsabila dan Bulan saling melemparkan senyuman sambil saling menatap dalam waktu yang cukup lama.

"CIE.." Seru Bella dan anak-anak kecil, murid pengajian Bulan membuat keduanya tersenyum kikuk, salah tingkah.

"Umm,, A-aku duluan." kata Salsabila terbata-bata.

"Sekali lagi makasih dan good night."

"Night too."

Bella semakin berteriak membuat telinga Salsabila sakit.
"Ini, a. Salsa suka banget, suka cerita tentang Aa sama Bella, terus hmmppft..."
Salsabila membekap mulut Bella agar tidak lagi bersuara.

"Maaf, ya, ini teman aku emang kayak gini orangnya, jangan dianggap." Ucap Salsabila sambil berlari menuju rumahnya, sesampainya dirumah ia disambut dengan tatapan tajam Teressa yang sudah menunggunya diruang tengah seraya duduk di atas sofa coklat.

"Assalamualaikum kak."
"Abis darimana kamu?" Tanya Teressa dengan nada tegas.

"Ma-main kak, emang udah biasa kan?"
"Hm, yakin cuma main aja? Dimana?"
"Dirumah Bella."

"Kakak lihat uang tabungan kamu berkurang lima puluh ribu, dipake apa aja?"

Salsabila terdiam. Ia memang mempunyai uang tabungan yang ia simpan di bank, sudah terkumpul kurang lebih lima juta, Salsabila simpan kartu ATM di Teressa namun pagi tadi ketika Teressa sedang tertidur, diam-diam Salsabila mengambil uang ATM itu lalu disimpan kembali saat Teressa sedang memasak.

"Terus kenapa bisa? Kamu lancang masuk kamar kaka? Buka lemari kakak? Iya?"

Salsabila masih terdiam.

"JAWAB!"

Salsabila memejamkan matanya, syok.

Teressa tipe kakak yang tegas dan sangat galak, ia memang menyanyangi adik-adiknya namun caranya salah. Mungkin ia pikir caranya sudah benar namun tanpa ia tahu, caranya yang cukup keras membuat adik-adiknya merasa tertekan terlebih Salsabila.

"Maaf, bukannya aku lancang kak, tapi Salsabila butuh uang itu."

"Tapi bisa ngomong dulu!!"

"Aku takutnya kakak gak akan kasih."

"Emang pernah? Jawab!! Pernah gak kakak larang beli kebutuhan kamu selama itu positife?!" bentak Teressa lalu melangkah mendekati Salsabila, Salsabila menunduk takut dan jantungnya sudah berdegup hebat, seperti dikejar-kejar sesuatu.

"Dipake apa uang itu?!"

Salsabila diam, bingung mau menjawab apa.

"Kakak liat juga, akhir-akhir ini kamu berubah sikap. Jadi lebih fokus sama hp, ada apa?! Sembunyiin sesuatu dari kakak?! Mulai deket sama cowok?!"

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang