Kabar baik untuk Bulan dan masalah buruk untuk Salsabila.

4 2 0
                                    

Kabar baik untuk Bulan dan masalah buruk untuk Salsabila

Saat dunia menghukumku habis-habisan, hanya satu inginku, kamu tetap disampingku.

Satu minggu Salsabila tak dikasih izin untuk keluar rumah meskipun gadis itu beberapa kali merengek, protes, ngambek tetap saja tak dikasih izin namun ketika Salsabila mengancam Sarah akan mogok makan selama tiga hari, akhirnya Mama nya itu mengiz...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu Salsabila tak dikasih izin untuk keluar rumah meskipun gadis itu beberapa kali merengek, protes, ngambek tetap saja tak dikasih izin namun ketika Salsabila mengancam Sarah akan mogok makan selama tiga hari, akhirnya Mama nya itu mengizinkan Salsabila untuk keluar rumah dengan syarat tidak boleh melanggar janji keluarganya.

"Siap ma, laksanakan!" Jawab Salsabila dengan riang sambil bergaya siap gerak di depan Sarah.

Sarah terkekeh. "Jangan siap-siap aja, nurut sama orang tua."

Salsabila terkekeh. "Iya dong, ma."

Teressa mencebikkan bibirnya. "Bersyukur masih dikasih kesempatan, jangan ulangi kesalahan."

"Iya-iya, yaudah Salsabila berangkat ngaji dulu, ya? Pasti udah ada yang kangen nih."

Sarah dan Teressa memandang Salsabila tajam. "Hm, siapa?! Guru ngaji itu?!"

"Eh, bukan dong! Temen-temen lha, hehe.."

"Padahal mah, iya."

"Yaudah deh, ma, kak, aku berangkat dulu." Ucap Salsabila lalu menyalami tangan Sarah dan Teressa.

......

Salsabila tersenyum, berjalan hendak memasuki halaman masjid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salsabila tersenyum, berjalan hendak memasuki halaman masjid. Saat memasuki teras masjid, terlihat banyak anak-anak kecil dan seumurannya yang duduk di teras masjid menunggu guru datang. Salsabila celingukan, mencari sosok yang sudah sangat ia rindukan.

Tiba-tiba seseorang menyenggol bahunya. "Kemana aja lo?"

Salsabila menolehkan kepalanya lalu tersenyum melihat Yura dan Desta yang menatapnya datar.

"Eh, hai Ra, Des."

"Nyari siapa? A Bulan? Tuh lagi doa." Kata Yura kelewat ketus sambil berlalu pergi, Salsabila menatap kepergian Yura dan Desta dengan ekspresi bingung.

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang