Bulan itu menghilang bersama lengkungan indahnya....
~1028~
Arti 10 adalah tanggal jadian mereka sementara 28 adalah tanggal persahabatan mereka.
....
Ksatria Bulan: Kamu tau apa yang paling aku sukai di dunia ini, Salsa?
Itu senyuman dan suaramu y...
Ketika masalah datang menghampiri, aku berusaha untuk sekuat karang selama kamu masih disisiku, semuanya baik-baik saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yayah." Panggil Salsabila ketika melihat Tedi sedang memainkan ponsel di depan teras rumahnya.
Tedi mendonggakan kepalanya menatap Salsabila bingung. "Lho, kamu kesini sama siapa?"
Salsabila menyalami Tedi lalu duduk di samping Tedi. "Temen, aku kesini cuma mau ngobrol sama yayah."
"Bentar, yayah sholat maghrib dulu ke masjid, tunggu-nya di dalem."
Salsabila mengangguk kemudian melangkah memasuki rumah Tedi, duduk di ruang tengah, di kursi kayu sambil menunggu Tedi yang berangkat ke masjid.
"Eh, ngapain kamu kesini?!" Salsabila menolehkan kepalanya, menatap ke sumber suara. Itu Subi, istri Tedi.
"Cuma mau ngobrol sama yayah." "Ada apa? Masalah? Kenapa bawa-bawa masalah kamu kesini!" Salsabila tak menjawab, belum juga masalahnya selesai ini mau ditambah lagi.
Malas meladeni, Salsabila lebih baik memainkan ponselnya membuka aplikasi wattpad.
Hingga akhirnya Tedi datang lalu duduk di samping Salsabila, Salsabila menutup layar ponselnya, memasukkan ke saku celananya.
"Kenapa?" "Salsabila ada masalah sama mama sama kakak, mereka mau cabut sekolah Salsabila, yah, Salsabila gak mau yayah." "Hm, permasalahannya gara-gara apa?"
"Ketahuan chat sama cowok, yah, padahal kan itu cuma temen." "Hm, pantesan, bukannya mama kamu sama kakak gak ngebolehin deket sama cowok_" "Tapi mereka beda, yah, mereka terlalu nethink, kalo aku temenan sama cowok itu tandanya pacaran kan belum tentu." Potong Salsabila dengan nada kesal. "Yaudah, terus kamu maunya apa?"
"Tolong bantuin Salsabila, yah, Salsa gak mau pindah dari sekolah ini, Salsabila udah betah, lagian salsa gak mau pesantren. Bentar lagi juga Salsa lulus."
"Makanya kalo gak mau pesantren jadi anak baik, nurut sama orang tua, belajar belajar jangan dicampuri dengan masalah yang lain apalagi pacaran."
"Salsa harus bilang berapa kali lagi sih, yah, kalo Salsa gak pacaran sama dia!"
"Yaudah, nanti yayah bilang sama kakak kamu lagian gak bisa segampang itu mindahin kamu, selain biaya-nya juga emang gak gampang lha, apalagi bentar lagi kamu mau lulus."
Salsabila tersenyum lega, memang ayahnya yang terbaik hanya saja keluarga barunya yang membuat ayah-nya berubah.
"Yaudah sekarang kamu makan, abis itu tidur."
Salsabila mengangguk lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil makan.
