Nobar

3 1 0
                                    

Semenjak mengenalmu aku berusaha
Untuk menyukai segala hal yang kamu suka, karena aku mencintai segala hal tentangmu, termasuk kekuranganmu.

Awan masih gelap, matahari masih bersembunyi di ufuk timur. Seorang gadis berbalut blus hijau, celana jeans crem dan hijab yang senada dengan warna baju melompat lewat kaca jendela, diam-diam kabur. Orang-orang dirumah masih tertidur pulas sementara ia akan menemui kekasihnya.

Salsabila terus berjalan sambil mengemut permen lollipop kesukaannya. Di bawah sana, ia melihat lelaki berbalut hoodie hijau army berdiri menunggunya.

Salsabila berlari menghampirinya dan langsung melingkarkan tangannya di tangan Bulan.

"Boleh lari gak? Takut ada kakak, soalnya kakak aku bakal anterin kak Arsy kerja ke bawah."

"Oh, yaudah, ayo."

Mereka berdua berlari sambil tertawa. Bulan berlari meninggalkan Salsabila. Nafas mereka ngosh-ngoshan.

"A Bulan!" Panggil Salsabila.

Bulan berhenti berlari, menolehkan kepalanya ke belakang, ternyata Salsabila tertinggal jauh.

"Tungguin," Rengek Salsabila sambil berlari menyusul Bulan.

"Cape?"

Salsabila mengangguk manja. "Cape."

"Yaudah jalan, ya?"

Salsabila mengangguk.

"Boleh minjem tangan kamu?"

"Gak boleh, aku aja yang minjem tangan kamu." Salsabila mengamit tangan Bulan, menyatukan jari-jemarinya, membentuk seperti sebuah puzzle.

Mereka terus berjalan menuju taman yang terletak di belakang komplek, lumayan jauh karena mereka mencari tempat yang aman.

Bulan memperhatikan Salsabila yang masih asyik mengemut lollipop di mulutnya.

"Hm, pagi-pagi udah makan permen."

"Biarin, wle. Enak tau manis."

"Iya, kayak kamu manis."

Salsabila tersenyum malu. Ia sudah biasa mendapat gombalan manis dari Bulan namun hatinya masih saja berdegup hebat tiap kali lelaki itu bersikap manis.

"Lollipop itu permen kesukaan aku."

"Oh, kesukaan kamu ya?"

"He'em." Salsabila mengangguk.

"Kalo kesukaan aku, kamu."

"Hm, gombal mulu."

Bulan tertawa, menanggapi.

...

Mereka duduk di atas batu besar, diantara pepohonan dan rerumputan yang membisu. Di depan mereka ada sebuah danau besar, di tepi danau terdapat bunga-bunga indah bermekaran.

Salsabila menyandarkan tubuhnya di Bulan, Bulan segera melingkarkan kedua tangannya, memeluk Salsabila.

"Salsa, kamu cantik.."

BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang