d u a p u l u h d e l a p a n

1.2K 82 1
                                    

Agenda pertama hari ini adalah ke Bali Safari Marine Park. Ara tidak tahu mengapa para siswa disuruh mengunjungi taman safari. Hell! Mereka sudah remaja dan kebanyakan remaja tidak terlalu tertarik dengan hewan. Meski ada sebagian yang tertarik dan Ara termasuk didalamnya.

Gadis itu tersenyum riang begitu melihat jadwal hari ini. Kacamata hitam masih bertengger di hidung mancungnya. Gadis itu membawa dompet, skincare dan keperluan lainnya dalam totebag yang dibawanya.

Sejak menonton drama Fight for my way, gadis itu jadi menyukai totebag dan selalu menggunakan setiap berpergian. Tentunya dengan model yang berbeda.

"Hey, you look so pretty."

Shit!

Ara benci ketika pipinya merona begitu mendengar pujian yang keluar dari mulut manis seorang Sadewa Alexander.

"Omg, are you blushing?"

Double shit!

Bisa-bisanya lelaki itu sadar bahwa dirinya blushing hanya karena kalimat receh yang keluar dari lelaki bermulut manis didepannya.

"Apaan sih lo?"

Ara berjalan meninggalkan Dewa yang kini tersenyum sendiri membuat Jun yang baru tiba langsung memandang temannya aneh.

"Sinting lo?"

Dewa menoleh, menatap Jun dengan senyum manisnya membuat lelaki itu hendak muntah. "Najisin banget sih lo!" Ujarnya kemudian meninggalkan Dewa dan berjalan menuju busnya.

Dewa masij tersenyum seperti orang gila. "Kering tuh gigi, nyengir mulu lo!" Jack menatap temannya prihatin dan berjalan memasuki bus sesuai kelasnya.

Beberapa menit kemudian, bus berjalan menuju Bali safari and Marine park. Ara tertidur dibahu Dewa yang kini tersenyum memandang gadis itu.

"Wa!" Dewa berdehem tanpa berbalik, takut membangunkan Ara. "Apaan?" Ujarnya membuat Willy berjalan kebangkunya.

"Ada rokok gak lo?"

"Gila, lo mau ngerokok?"

Dengan santai Willy mengangguk.

"Tuh, di tas gue diatas. Ambil aja. Inget, harus di smoking area, gue gak mau cewek gue kena asap rokok."

Nakula yang mendengar sontak berdecih. "Emang dia cewek lo?" Tanyanya berniat meledek adiknya yang kini berdecak.

"Diem, sat. Omongan lo gak dibutuhkan."

Willy mengambil sebatang rokok dari tas temannya. "Sebiji doang lo?" Tanya Dewa tak percaya. Pasalnya, Willy seorang perokok aktif.

"Iyalah, lagian gue cuma ngerasa asem aja." Ujarnya kemudian menepuk bahu kanan Dewa. "Thanks, bro." Willy berjalan menuju smoking area di kursi paling belakang.

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan menuju Bali safari and Marine park, lelaki itu membangunkan Ara karena mereka telah sampai tujuan.

"Hah? Udah sampe?" Ara berujar dengan suara serak khas bangun tidur.

Dewa mengangguk. "Turun yuk!" Ajaknya yang dibalas dengan anggukan dan segera meletakkan totebag dipundaknya kemudian berdiri setelah Dewa berdiri diluar kursi.

Gadis itu berjalan disusul Dewa dan teman-teman lelaki itu dibelakangnya.

"Panas banget." Ujarnya begitu turun dari bus, gadis itu membuka tasnya berniat mencari sunglasses yang Ara yakini bahwa gadis itu meletakkan kacamata hitam miliknya dalam tas.

"Nyari apa?" Dewa bertanya ketika turun dari bus. Lelaki itu telah memakai sunglasses yang bertengger di hidung mancungnya.

"Kacamata gue, lo liat ga?"

Virtual Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang