e m p a t p u l u h e m p a t

74 7 0
                                    

Setelah mengantar pacarnya pulang sehabis mampir membeli gelato, Dewa kini berada di basecamp tempatnya biasa berkumpul. Namun yang membuat lelaki itu bingung adalah basecamp nampak sepi. Hanya ada sebuah laptop yang masih menyala disebuah meja.

Lelaki itu kemudian duduk didepan laptop dan melirik sedikit. Mata lelaki itu melotot sesaat setelah melihat sebuah akun instagram yang login di laptop tersebut. Dewa ingat betul username akun instagram yang pertama kali menyebarkan berita hoax yang tersebar.

Napasnya memburu. Lelaki itu berkeliling mencari pemilik laptop yang sangat dikenal lelaki itu.

"BAJINGAN LO!" Dewa memukul pelipis lelaki yang kini tersungkur dilantai.

Satu basecamp heboh. Menatap Dewa dengan bingung sembari membantu lelaki yang dipukul Dewa untuk berdiri.

"Si bangsat ini biang keroknya!" Ujar Dewa sengit sembari menatap mata lelaki yang sungguh dipercayainya.

"Maksud lo apa?" Nakula bertanya kebingungan.

"DIA YANG NYEBARIN BERITA GUA SAMA ARA!" Teriaknya kemudian kembali melayangkan tinjunya, kalini di pipi sebelah kiri. "BANGSAT LO!" Umpatnya kesal.

"Lo-" Willy menatap Dewa tak percaya, "lo yakin, Wa?" Ujarnya memastikan lagi.

"Di laptop dia, login ke akun yang pertama kali viralin video itu. Gue inget banget. Ternyata si brengsek ini, kenapa lo tega banget ngelakuin ini ke gue, anjing?!!" Dewa menjelaskan yang tentu saja masih dipenuhi amarah.

"Gue-"

"ANJING ANJING!!! BANGSAT MATI LO ANJING!!!" Dewa kembali memotong kalimat lelaki itu dan kali ini memukul dengan membabi buta.

"WA UDAH, WA! TENANG DULU, DEWA!!!" Nakula dan Jun langsung membawa Dewa menjauh dari keramaian.

Ketiganya duduk didepan laptop yang benar saja menampilkan akun tersebut. "Selama ini kita nyari, ternyata pelakunya sahabat kita sendiri! Bajingan!" Dewa mengumpat kasar lagi dan lagi.

"Terus sekarang gimana?" Jun bertanya sembari melihat Nakula yang kini mengutak atik laptop tersebut.

Dewa menggeleng. "Gue bingung banget."

"Dari yang gue lihat, dia terpaksa ngelakuin ini." Nakula menunjukkan bukti chat lelaki itu dengan seseorang. "Dia diancam juga, Wa." Ujar Nakula menjelaskan.

"Apapun itu, dia tetep salah. Brengsek!" Dewa kembali mengumpat. Lelaki itu benar benar kehilangan kesabarannya.

"Bawa Ara kesini aja. Biar dia yang menentukan mau diapain si brengsek itu." Jun menyarankan yang diangguki oleh Nakula.

"Bener. Gue setuju sama Jun." Ujar Nakula kemudian menaruh laptop dan berdiri. "Biar gue aja yang jemput Ara. Lo tenangin diri dulu, Wa." Lanjutnya sambil melangkah meninggalkan basecamp.

Lelaki itu segera memakai motornya dan menyusuri jalanan menuju rumah Ara.

•••

"Lho? Tumben banget, Nak. Ada apa?" Ara membuka gerbang dengan raut bingungnya. Gadis itu tidak menyangka Nakula datang kerumahnya.

"Lo mending ikut gue. Di basecamp kacau banget. Dewa kalap, kayaknya solusinya cuma elo." Ujar Nakula menjelaskan membuat Ara kaget.

"Emang ada masalah apa sampai cowo gue kalap begitu?"

"Nanti gue jelasin disana aja, mending lo ikut gue dulu." Nakula berujar membuat Ara mengangguk.

Virtual Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang