t i g a p u l u h d u a

1.2K 87 2
                                    

"Come back with me, please?"

Ara yang kini sedang berada didek kapal langsung berbalik menatap lelaki yang mengucapkan kalimat yang mampu membuat jantungnya berdegub kencang.

Mereka dalam perjalanan pulang menuju Bandung. Perjalanan mereka diakhiri oleh kegiatan membeli oleh-oleh khas Bali.

"What?"

Gadis itu kembali bertanya, memastikan bahwa apa yang didengarnya itu tidaklah salah.

"Mau gak balikan sama aku? Aku janji gak bakal menyia-nyiakan kamu lagi, Ra. Aku bakal jadi cowok kamu yang lebih pengertian, lebih lebih lagi intinya. Aku juga gak bakal mudah terpengaruh dan tentunya aku bakal berubah demi kamu. So, will you be my girlfriend, again?"

Ara menggeleng membuat Dewa melongo. Merasa kecewa.

"Gue gak mau lo berubah demi gue. Lo harus berubah demi diri lo sendiri."

Lelaki itu kembali menemukan setitik harapan begitu mendengar kalimat Ara yang ternyata bukan menyatakan bahwa gadis itu menolak dirinya.

Dewa mengangguk bersemangat. "Aku bakal berubah karena diriku sendiri dan tentunya dibantu kamu. Aku mau ngehabisin waktu selamanya sama kamu. So, will you be my girlfriend again?"

Dengan senyum penuh kebahagiaan serta wajah yang senantiasa menampilkan senyum manisnya, Ara mengangguk. Keduanya berpelukan hingga sebuah suara gaduh yang menghampiri mereka mengakhiri acara pelukan mereka.

"Lo beneran nembak gue tanpa bawa bunga or something like that?" Ara bertanya begitu pelukan mereka terlepas.

Dewa nyengir. "Bentar, aku ambil dulu di saku." Lelaki itu merogoh saku di kemeja yang dipakainya dan mengeluarkan finger heart yang membentuk hati menggunakan ibu jari dan jari telunjuk Dewa disertai senyum manisnya.

Ara tertawa melihatnya. Tak urung gadis itu mengambil finger heart yang diberikan Dewa untuknya kemudian memindahkannya di dalam sakunya.

"Gua kira Dewa bakal ditolak." Celetukan Dimas langsung dihadiahi delikan Dewa.

"Iya anjir, padahal dia udah pede banget minta divideoin segala. Kalo aja lo tolak, Ra. Pasti trending di tiktok." William berujar membuat Dewa cemberut.

Sebagai ketua geng, Dewa merasa tidak memiliki harga diri karena selalu menjadi bahan ledekan. Namun, rasa solidaritas dan sayangnya lelaki itu pada Eagle mampu membuatnya tetap senang dan menerima segala bullyan mereka.

"Eh eh, ayo makan-makan!" Jack yang baru datang bersama Airin berujar begitu tahu bahwa Dewa dan Ara telah resmi balikan.

"Lo mau traktir?" Jun berbalik, menatap Jack yang hanya nyengir.

"Kan si bos yang baru official, jadi Dewa lah yang traktir kita-kita." Jack nyengir sambil menatap gadisnya penuh cinta.

Jadi, sejak berada ditempat oleh-oleh, Jack mengenalkan Airin pada mereka bahwa gadis itu telah resmi menjadi pacarnya. Tentunya mereka bahagia karena Jack sudah tidak jomblo, apalagi Ara, gadis itu langsung sumringah begitu mendengar kabar bahwa Jack berpacaran dengan Airin. Dengan begitu, dirinya tidak sendirian lagi bila nongkrong bersama mereka.

"Iya, iya. Semua gue yang traktir! Tapi nanti, kalo kita udah sampe Bandung." Dewa berujar membuat semuanya sumringah.

"Yaelah, timbang traktir doang nunggu di Bandung! Disini kan bisa anj." Ucap Vernon membuat Dewa tertawa.

"Disini mahal! Duit gue tinggal dikit. Lo pada mau gue traktir pop mie?"

Ara tertawa. Menatap pacarnya dengan gemas. Bisa-bisanya dia memiliki pacar selucu dan seganteng Dewa.

Kalau begini ceritanya, Ara rela menjadi bucin hanya untuk lelaki itu.

"Apaan dah pop mie! Murah banget. Gue mau di restoran fine dining!" Daniel berujar membuat Dewa menatap sinis sahabatnya.

"Lo pikir gue anak sultan?"

Vernon menatap Dewa dengan pandangan heran, "bukannya lo emang anak om Sultan, ya?" Tanyanya membuat Nakula yang sejak tadi diam langsung berdecak keras.

"Gausah bawa-bawa bokap deh." Ujarnya kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka semua yang kini terdiam.

Vernon menatap Dewa dengan tidak enak. Dirinya merasa bersalah karena telah berucap seperti itu hingga membuat Nakula meninggalkan mereka dan sukses membuat suasana menjadi buruk.

"Sorry, Wa. Gue gak ada maksud sumpah."

Dewa mengangguk. "Santai. Kalo bahas bokap sebenernya gue gak masalah. Tapi kalo Nakula, dia paling deket sama bokap soalnya. Makanya waktu kita gede dan bener-bener tau kalo bokap sama nyokap udah gak ada. Dia yang paling down."

Ara mengelus bahu pacarnya. Kemudian gadis itu berpamitan ingin menghabiskan waktu berdua dengan pacarnya yang diangguki dan di dukung oleh mereka semua.

"Kita mau kemana?" Dewa bertanya membuat Ara tersenyum kearah pacarnya.

"Menurut kamu?"

"Aku-kamu nih?"

Ara mengangguk sambil tersenyum. "Kenapa?" Tanya gadis itu bingung. "Kan kita udah resmi, hehe." Lanjutnya membuat Dewa mengacak-acak rambut Ara.

"Gak papa. Aku seneng. Jadi kita mau kemana?"

"Gak tau. Kamu mau kita ngapain?" Ara bertanya balik membuat Dewa tersenyum penuh misteri.

"Ngelanjutin yang di bar mau?"

ΩΩΩ

a/n : ASKSKSKSKSKSKSK AKHIRNYA MEREKA OFFICIAL IN RELATIONSHIP HAHAHA. OKEY GUYS, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN OKEY?

untuk merayakan hari jadiannya Dewara, aku bakal kasih asupan cogan buat kalian hahaha.

"Araku sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Araku sayang." Dewa yang bilang, bukan aku.

"Mwah, babe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mwah, babe." Untuk Ara bukan untukku.

Virtual Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang