t i g a p u l u h t u j u h

1.2K 69 6
                                    

"Ara bisa kali kita sewa."

"Gue gak nyangka cewek secantik Ara open bo anjir."

"Main sama om om pula," Ucap seorang lelaki yang bernama Naufal, "sial, gue jadi pengen ngerasain nikmatnya bercinta sama dia." Lanjutnya membuat mereka tertawa bersamaan.

Brak!

Bunyi meja yang dipukul keras oleh lelaki membuat semua mata memandang lelaki yang kini menampilkan wajah menyeramkan itu.

"NGOMONG APA LO, BANGSAT?!"

Dewa berjalan menuju lelaki yang sejak tadi membicarakan Ara dengan teman-temannya, kemudian tanpa basa-basi Dewa langsung melayangkan tinju diwajah Naufal yang mampu membuat para siswa-siswi yang kini sedang menikmati jam kosong menjerit sekaligus ngeri.

Naufal meringis. Memegang bekas pukulan Dewa kemudian balik menatap lelaki itu.

"Anjing lo! Gue gak nyangka, ternyata lo pacarin Ara karena biar lo bisa ngewe bareng lont—"

Bugh!

Sebelum Naufal menyelesaikan kalimatnya, Dewa sudah memukul terlebih dahulu lelaki bermulut comberan yang ada dihadapannya.

"Ngomong sekali lagi, gue abisin lo, bangsat!"

Dewa berujar membuat beberapa siswi memandang lelaki itu dengan ngeri namun juga baper disatu waktu. Berpikir bahwa Ara adalah gadis beruntung yang bahkan tidak ada hadirnya saja sudah dibela sedemikian rupa.

Dewa hendak keluar kelas, namun urung saat mendengar Naufal kembali berbicara.

"Lonte kaya gitu aja lo belain!"

"ANJING!"

Dewa memutar tubuhnya kemudian menendang rahang bawah Naufal hingga jatuh kelantai dengan punggung yang mengenai bangku.

Ringisan keluar dari mulut Naufal. Kemudian Dewa mendekat, lelaki itu menangkup kedua pipi Naufal dengan satu tangannya.

"Punya mulut dijaga, kalo gak mau gue sobek, ngerti?!" Ujarnya geram dan segera bangkit setelah menghempas wajah Naufal.

Kemudian lelaki itu melangkah keluar kelas menuju gudang sekolah yang biasa menjadi base camp para anggota Eagle.

"Udah lo take down belum videonya?" Dewa bertanya begitu memasuki gudang sekolah yang kini dipenuhi asap rokok.

Nakula yang sedang berkutat dengan laptopnya sontak menoleh, "udah. Tapi beberapa akun udah ada yang nyolong video itu dan makin banyak yang posting." Ujar Nakula menjelaskan membuat Dewa berdecak keras.

"Take down semuanya, kalo perlu hack sekalian akun-akun sampah itu!"

Nakula mendongak, menatap adiknya prihatin. "Gue tau ini gak mudah buat elo, tapi tolong kontrol emosi lo, Wa," Nakula berujar membuat Dewa mendengus, "lo abis mukul Naufal kan?" Lanjutnya yang hanya dibalas anggukan oleh adiknya.

"Ngapain sih pake kekerasan?" Nakula kembali berujar.

"Manusia tai itu ngatain Ara lonte, Nak. Gimana gue gak mukul coba?! Kalo hukum di Indonesia gak ada, udah gue sobek mulut sampahnya itu! Emang bangsat si Naufal tai anjing!" Jawab Dewa sembari mengumpat dengan kasar.

Jack yang mendengar umpatan ketua gengnya hanya mengelus dada sembari beristighfar. Sementara yang lain menatap Jack dengan heran. Karena biasanya lelaki itu yang paling toxic diantara mereka.

"Lo belum makan kan?" Dewa mengangguk begitu mendengar pertanyaan Joshua yang ditunjukkan untuknya.

"Yaudah, kita ke kantin dulu."

Virtual Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang