d u a p u l u h

1.6K 99 4
                                    

"Aahh, Dewa. Sakit, ahh. Pelan aja, Wa, ahh!" Ara mendesah membuat Dewa menatapnya khawatir. Apalagi saat gadis itu bilang sakit dan menyuruhnya untuk pelan.

"Maaf, ahh. Jangan dicakar dong akunya! Iya, aku ahh, Ara! Aku bakal pelan kalo tangan kamu diem." Dewa juga ikut mendesah begitu dirinya dicakar oleh Ara.

"Iya, ta-pihh ahh! Sakit ih!"

"Diem atau aku kasarin sekalian?!"

"Ya, jangan dong! Gue aduin bang Je, kalo lo kasarin gue, ahh." Desahnya diakhir kalimat membuat Dewa jengkel.

"Desah mulu kamu! Kalo aku horny mau tanggung jawab kamu?!"

"Ya, lonya aja gak bisa pelan waktu ngobatin luka gue!" Balas Ara sengit.

"Ya kamunya desah mulu, gimana mau fokus akunya!"

"Gue mengaduh, bukan mendesah!"

"Sama aja, sama-sama bilang ahh! Mana merdu banget lagi! Liat burung aku udah pengen keluar dari sangkarnya!" Sontak Ara menatap selangkangan lelaki itu. 

"Lemah banget gue desah doang lo udah horny. Gimana kalo gue telanjang?!"

"HEH MULUTNYA!"

"BUSET BAHAS APAAN NEH SEGALA BAWA-BAWA BURUNG SAMA TELANJANG-TELANJANGAN?!"

Vernon berjalan memasuki UKS dengan santai begitu tahu ketua mereka ada disini, Vernon segera menghampirinya disusul kawan-kawannya dan tentunya Nakula dengan tampang datarnya. Mereka sudah menganggap Ara sebagai temannya sejak makan bersama di kantin.

"Najis banget deh lo berdua." Nakula berujar sembari duduk disalah satu ranjang yang ada di UKS.

"Main kok di UKS? Gak elit banget." Sindiran Jack membuat Dewa mendelik.

"Sampah banget mulut lo!" Dewa berujar kemudian membereskan kotak P3K lalu ia letakkan ditempat semula.

Ara hanya diam dengan menampilkan wajah datarnya. Gadis itu menatap teman-teman Dewa dengan malas.

"Kalian ngapain kesini?" Ara akhirnya mengeluarkan suaranya membuat Vernon tersenyum jahil.

"Jelas kita khawatir sama lo." Jawaban Vernon membuat Ara mengernyit.

"Kenapa?"

"Karena–" ucapan Vernon dipotong oleh Ara.

"Kenapa kalian khawatir sama gue?"

"Gue enggak." Nakula berujar membuat Ara berdecak.

"Kita udah nganggep lo temen kita sejak lo deket sama Dewa."

Ara memandang wajah mereka satu-persatu. Gadis itu terdiam. Tak pernah sekalipun merasa diistimewakan oleh seorang lelaki selain kakaknya.

ΩΩΩ

Gadis itu berjalan dengan sedikit pincang karena lututnya yang terluka akibat berlari saat menuju kantin. Untungnya Dewa melihat Ara yang terjatuh dan langsung membawanya menuju UKS.

"Kamu dijemput?" Dewa tiba-tiba berdiri disampingku yang sedang duduk di halte sekolah.

Ara menatap lelaki itu, "enggak. Abang lagi meeting, selesai jam lima katanya." Jawaban gadis itu membuat Dewa tersenyum menatapnya.

"Aku ambil motor dulu," ujarnya kemudian meninggalkan Ara dalam keramaian halte tanpa menunggu jawaban gadis itu.

Ara menghembuskan napas, gadis itu menatap tak percaya pada lelaki yang kini telah menaiki motor KLX kuning kesayangannya.

Turun dari motor tanpa melepas helm yang telah melekat dikepalanya, membantu Ara berjalan hingga di depan motornya. "Pake, ya." Ucapnya manis dari balik helm full face-nya.

Ara memakainya kemudian gadis itu segera duduk diboncengan begitu Dewa siap.

"Ra,"

Ara memajukan wajahnya hingga kini kepala mereka sejajar, "pegangan. Nanti jatoh!" Ucapnya sambil membawa tangan Ara melingkari perutnya.

Ara tersenyum dalam hati, gengsi saja jika senyum terang-terangan dan nantinya malah kepergok lelaki itu.

Setelah beberapa saat, Ara turun dari si kuning kesayangan Dewa. Gadis itu memberikan helmnya kemudian berniat masuk setelah berhasil membuka gerbang.

"Aku gak disuruh masuk?" Dewa bertanya begitu melihat Ara yang kini menatapnya juga.

Gadis itu menggeleng.

"Rumah sepi. Gak ada siapa-siapa. Gak baik cowok sama cewek berduaan disatu ruangan." Jawaban Ara membuat Dewa tersenyum, kemudian lelaki itu pamit untuk pulang.

Ara menatap kepergian Dewa dengan senyuman. Gadis itu masih tak menyangka bahwa lelaki yang menjadi pacarnya semasa mereka menjalani hubungan virtual kini bisa dilihatnya secara langsung.

ΩΩΩ

a/n : em. aku gatau lagi mau ngomong apa. tapi maaf banget karena baru update. akhir-akhir ini aku bingung banget karena gak dapet ide, padahal cerita ini udah mau masuk konplik, huf. okey deh, jangan lupa vote dan komennya ya guys!!! Thank you♡♡♡

 okey deh, jangan lupa vote dan komennya ya guys!!! Thank you♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

arayooo

arayooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sadewa

Virtual Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang