%^Chapter 55 - Stay Up^%

703 154 13
                                    

__ooOOOoo__

%^Chapter 55 – Stay Up^%

__ooOOOoo__

"Kau terlihat lebih kurus dari yang ku ingat, apa kau sedang memperkecil tubuhmu, Baekhyun-a?," Ucap Chanyeol begitu matanya tertuju pada Baekhyun yang duduk diam sembari menyesap Kopi aroma Jahe yang ia pesan sebelum Chanyeol datang.

"Benarkah? Mungkin karna akhir – akhir ini aku sedang sibuk menjadi Koas di Rumah Sakit. Pasien melonjak tajam dan membuat pola makanku menjadi berantakan," ucap Baekhyun sembari meregangkan ototnya yang kaku.

"Kau harus lebih memperhatikan dirimu, kau bisa terlihat seperti mayat hidup."

Baekhyun mendengus, "Bicaralah pada dirimu sendiri yang workholic"

"Ya, di sini aku sedang membicarakanmu. Aku sudah bisa mengontrol jadwalku, kau harusnya bisa sepertiku"

"Jangan samakan mengurus hotel sama dengan mengurus rumah sakit dimana kau juga harus turun tangan mengurus lonjakan pasien"

"Aku memang tidak tau seperti apa sibuknya mengurus dua hal bersamaan, tapi jelasnya kau harus meluangkan waktu untuk beristirahat," Chanyeol terdiam sejenak, "Aku sudah cukup menyesal pernah lembur dengan harapan pekerjaanku akan selesai dan bisa memperhatikan Jimin lebih jauh, nyatanya aku hampir melupakan hal penting. Jimin jauh lebih penting dibandingkan tumpukan uang dan deretan angka pada rekeningku."

"Bicara soal Jimin, bagaimana keadaannya? Apa dia masih terlihat kurus?"

Chanyeol mengehela nafas, "Aku bersyukur kau sempat memberitahuku soal keadaannya. Aku bahkan tak bisa membayangkan jika akhirnya melihat Jimin terbaring di rumah sakit, itu benar – benar menyeramkan."

"Kau pasti akan menangis sepanjang malam dan menyalahkan dirimu sampai telingaku panas mendengarnya"

"Ya, itu masih lebih baik daripada kau yang sampai sekarang belum memiliki kemajuan dengan dua adik—," Chanyeol menghentikan ucapannya, ini adalah kalimat yang sedikit lebih sensitif untuk Baekhyun. "M-Maaf," lanjutnya

"Jangan khawatir, aku memanggilmu juga karna ingin membicarakan kedua adikku," Ucap Baekhyun datar dan membuat Chanyeol menjadi lebih lega.

"Apa ada kabar baik?"

Baekhyun mengangguk, "tentu saja, kemarin Appa menelfonku dan memberitahu kalau Taehyung menemuinya di Kantor"

"Kau serius?"

"Aku tak akan berbohong soal ini"

"Aku dengar dari Jimin kalau Taehyung sempat menghilang setelah jam makan siang dan bolos esok harinya. Kau yakin Appa-mu tidak berbohong?"

"Appa tidak berbohong, Taehyung memang menemui Appa tapi ada kejadian kecil sehingga membuat Taehyung bolos."

"Lalu, apa alasan Taehyung mendatangi Appa-mu?"

Baekhyun menyesap kembali Kopi jahenya, mencoba memberikan perasaan tenang untuk jantungnya yang menggebu. Bibirnya mengulas senyuman tipis tentang kabar baik akan adik bungsunya.

"Taehyung ingin kembali mendekat pada kami."

"Daebbak, berarti kau bisa kembali berkumpul dengan adik – adikmu," Chanyeol ikut bersemangat.

"Anda bisa semudah itu, Chanyeol-a"

"Wae? Bukankah Taehyung sendiri yang ingin mendekat pada kalian"

"Jangan salah paham dulu. Taehyung memang ingin kembali dekat dengan kami, tapi dia tak ingin buru – buru. Kami harus mendekatinya secara perlahan"

DNA (December Never Alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang