__ooOOOoo__
%^Chapter 40 – Lie^%
__ooOOOoo__
Summary :
'Jangan mendekat, semuanya hanyalah sebuah kebohongan'
__ooOOOoo__
Jimin mengaduk – aduk sup daging tanpa nafsu untuk memakannya meski hanya sesuap. Selera makannya benar – benar hilang, padahal menu makan malam kali ini adalah menu favoritenya – jangan lupakan jika ada beberapa potong daging yang di bakar khusus untuknya.
Nafsu makan Jimin benar – benar melayang entah kemana. Tangannya tak berhenti mengaduk – aduk sup yang sudah mulai dingin. Matanya yang biasa berbinar kini meredup dan tak focus sama sekali. Bahkan Jimin tidak peduli jika Chanyeol – Hyeongnya – sedang menatap penuh tanda tanya.
Kerutan bermunculan di dahi Chanyeol begitu melihat Mochi kesayangannya tidak bernafsu makan. Sekalipun ada kata 'diet' yang selalu adiknya ucapkan, tapi jika melihat Sup daging beserta tambahan daging panggang pasti membuat kata 'Diet' lenyap.
Tapi sekarang? Lihatlah, adiknya sama sekali tak bersemangat. Begitu bangun dari tidur sorenya setelah pulang sekolah, Jimin sama sekali tak menampilkan senyuman atau bertingkah menggemaskan seperti biasa. Anak itu terlihat tak bersemangat dan terlalu lelah.
Tak ada senyuman yang menyambut Chanyeol seperti biasa. Tak ada candaan atau obrolan ringan untuk membangun suasana. Makan malam kali ini benar – benar sunyi dan Chanyeol benci dengan kesunyian. Ia merindukan pertengkaran kecil dengan adiknya itu.
"Teruslah mengaduk Sup mu, aku yakin sebentar lagi daging itu akan melompat keluar dan berlari mengelilingi meja" Chanyeol membuka suara untuk membuat lelucon ringan.
Jimin menaikkan pandangannya, terdiam beberapa saat tanpa berbicara sepatah katapun. Memilih diam dan kembali mengaduk – aduk sup daging tanpa selera. Bibir Jimin masih mengatup dan tak ingin berbicara meski hanya sepatah kata.
Chanyeol menangkap gerak – gerik adiknya yang berbeda, ia sudah khatam paham bagaimana sifat adiknya. Jadilah ia menurunkan sumpit dan melipat tangan di atas meja.
"Waeyo? Kau tak biasanya seperti ini, Jimin-ie. Ingin bercerita dengan Hyeong?" tawar Chanyeol.
Jimin menggeleng pelan, ia meletakkan sumpitnya sembari menunduk, "Terima kasih atas makanannya, Hyeong. Aku lelah, selamat malam" Baru saja Jimin akan beranjak, Chanyeol segera melarangnya.
"Cakkamanyeo" Jimin melirik sekilas, ia sedang tak ingin berdebat seperti biasanya.
"Mianhamnida, Hyeong. Aku benar – benar lelah, aku ingin istirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
DNA (December Never Alone)
FanficSalju dan Lonceng, dua hal yang paling Kim Taehyung takuti ketika musim dingin datang. Dua hal yang senantiasa mengingatkan masa lalu yang meremuk hatinya menjadi berkeping - keping. 13 tahun yang lalu, mereka meninggalkan Taehyung diantara keramaia...