Salju dan Lonceng, dua hal yang paling Kim Taehyung takuti ketika musim dingin datang. Dua hal yang senantiasa mengingatkan masa lalu yang meremuk hatinya menjadi berkeping - keping. 13 tahun yang lalu, mereka meninggalkan Taehyung diantara keramaia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Summary :
'Perlahan, berbicaralah sedikit padaku. Hanya 1 menit, aku yakin akan bertambah seiring waktu berjalan' – Daehyun
__ooOOOoo__
"Harusnya Hyeong tidak perlu mengantarku, Hyeong bisa terlambat ke kantor" Sungut Jimin yang menatap datar jalanan menuju sekolahnya.
"Tidak masalah, presdir tak akan memecatku atau mengganti posisiku dengan orang lain hanya karna terlambat 5 menit" Chanyeol beralasan.
Jimin mendengung, ia mengalihkan pandangan ke arah Smartphonenya. Melirik aplikasi pengirim pesan dan mengecek social media yang ia miliki. Semalaman ia benar – benar dalam Mood buruk karna memirkirkan keadaan Taehyung. Jimin mencoba mengirim pesan singkat yang berisi permintaan maaf. Namun satupun belum ada yang di balas maupun di baca.
Bibirnya menggerutu kesal. Ia khawatir, namun tak bisa berbuat apa – apa. Rasa bersalah juga menyelimuti hati Jimin pada Hyeongnya – Chanyeol. Kemarin ia benar – benar bersikap dingin, padahal ia begitu merindukan Hyeong-nya itu. Ia rindu akan kebersamaan juga candaan mereka. Ah, Jimin juga rindu dengan kejahilan kakaknya.
"Kau lebih banyak diam dari terakhir kali aku melakukan video call denganmu. Apa terjadi sesuatu, Jimin-ie?" Chanyeol kembali membuka pembicaraan sembari menyetir.
Jimin menggeleng, "Aniyo, akhir – akhir ini aku memang tidak ingin banyak bicara"
"Katakan saja, Hyeong akan mendengarkan"
"Tidak ada, Hyeong. Aku memang lebih diam karna aku tidak memiliki teman bicara di rumah. Di sekolah juga tidak banyak waktu untuk berbicara dengan teman karna jadwal pelajaran yang padat."
"Ah, kenapa tidak menelfon Hyeong?"
"dan mengganggu pekerjaan Hyeong? Tidak. Lebih baik aku menghabiskan waktu dengan belajar"
"Tidak ada kata menganggu untuk adikku. Kau bisa menelfonku, jika tidak ku angkat, tinggalkan pesan dan akan ku telfon kembali" Jimin mengangguk kecil.
"Gamsahamnida" Bisiknya pelan.
Tak ada lagi yang membuka pembicaraan, perjalanan menuju GD High School hanya diisi dengan suara music yang berasal dari radio yang Chanyeol putar beberapa menit yang lalu. Lagu – lagu idol yang baru comeback terdengar mengalun diantara kesunyian yang ada.
Chanyeol focus pada jalanan dan setirnya, sedangkan Jimin sibuk memperhatikan jalanan Seoul yang selalu padat sekalipun tidak terlalu macet. Bunga sakura yang biasanya terlihat memenuhi jalan kini mulai berguguran meninggalkan rantingnya. Musim panas akan segera tiba dan hari – hari baru di mulai.
