%^Chapter 10 - On The Snow^%

4.5K 624 128
                                    

__ooOOOoo__

%^Chapter 10 – On The Snow^%

__ooOOOoo__

__ooOOOoo__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Summary :

'Apa kalian melihatku? Apa kalian melihat lukaku? Kesendirianku? Kesedihanku? Dan apa kalian sudah melihat kebahagiaanku? Selamat tinggal, ini aku yang baru. Kim Taehyung bukan Jung Taehyung ataupun Byun Taehyung'

__ooOOOoo__

Pepatah lama mengatakan, 'Cara terbaik untuk menaklukkan ketakutan adalah dengan cara menghadapinya'. Ah, ya itu benar. Tak akan ada yang bisa menaklukkan sesuatu jika tak berani menghadapinya. Anggap saja itu sebuah perbuatan nekat, meski kaki terasa lemah bahkan darah rasanya sudah turun ke ujung kaki sekalipun.

Tak ada yang salah dengan mencoba bukan? Seperti saat ini, berdiri di depan stage dan menghadapi orang – orang yang sesungguhnya asing namun menguntungkan. Seorang Kim Taehyung berdiri dengan senyuman ceria setelah memperkenalkan diri sebagai Presdir VT Grub yang baru sekaligus cucu Presdir VT grub yang lama, Kim Jung Woo.

Wajah tampan Taehyung terlihat begitu menghipnotis para tamu, terlebih tatapan Taehyung terlihat bersahabat diiringi senyuman kotak dari bibirnya. Lambaian tangan ia tujukan ke arah setiap tamu dan sesekali membungkuk menunjukkan kesopanan yang dijunjung tinggi. Tanpa ada yang menyadari, Taehyung menatap kedua orangtua kandungnya yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Jelas terlihat dari mata Taehyung, ibunya berdiri diantara dua pria. Entah siapa pria yang sedang menggenggam tangan ibunya, namun pria paruh baya di sisi lain Taehyung mengenalnya. Dia – Jung Woo Bin – ayah kandungnya. Ayah yang dulu pergi tanpa menatap kearahnya dan dengan mudahnya menyeret Hyeong keduanya untuk menjauh.

Lalu, Taehyung menatap lagi deretan direktur perusahan yang berada di bawah naungan VT Grub. Diantara semuanya, dua orang yang berada tak jauh darinya membuat senyuman kecut tercetak di bibir Taehyung. Ia sangat mengenali dua orang itu, jika ditanya bagaimana bisa? Jawabannya hanyalah wajah dan warna rambut mereka yang mirip.

Jangan lupa, Taehyung mengecat rambutnya dengan alasan tak ingin terlihat sama seperti kedua saudaranya itu. Taehyung benar – benar tak ingin lagi berhubungan ataupun menjalin kedekatan dengan masa lalunya. Apapun akan Taehyung lakukan, asalkan dia tak kembali lagi seperti dulu. Yah, walaupun sekarang ia harus bekerjasama dalam hal bisnis, tapi itu tak masalah asalkan semuanya hanya dalam lingkaran bisnis. Tidak untuk yang lain.

"Tae-ya, untuk penyambutanmu sebagai Presdir yang baru dan juga direktur – direktur baru, bagaimana jika kita mulai pestanya dengan meniup lilin dan memotong kue ulang tahunmu?" Jung Woo mengalihkan pandangan cucu kesayangannya itu, sangat mengerti tatapan kesedihan yang terpancar meski tidak secara langsung.

Taehyung mengangguk, "Kenapa tidak, Grandpa? Aku tak sabar untuk meniup lilin dengan angka 16 sebagai pertanda aku sudah bertambah dewasa" celoteh Taehyung semangat.

DNA (December Never Alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang