%^Chapter 37 - Rose^%

2.3K 358 21
                                    

__ooOOOoo__

%^Chapter 37 – Rose^%

__ooOOOoo__

__ooOOOoo__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Summary :

'No Space for myself. For a year it felt as if I were walking on thin ice. I don't know where I'm going. The battle over my feelings and anxiety with a deep sigh are over, like yesterday.' – Min Yoon Gi.

__ooOOOoo__

Suara pintu berderit terdengar kala tangan putih pucat Yoon Gi membukanya perlahan. Sebuah ruangan luas yang sudah lama tak ia kunjungi semenjak lulus Middle High-nya. Ah, rumah yang ia tinggali bersama keluarganya tak pernah berubah sejak 6 tahun terakhir.

Bicara soal rumah, Yoon Gi meninggalkan rumahnya begitu masuk Senior Highnya. Alasan Yoon Gi meninggalkan rumah adalah ingin mencari sekolah yang lebih bagus di Seoul daripada di Daegu. Alasan lainnya ialah Yoon Gi sebenarnya ingin melarikan diri dari tawaran ayahnya –Min Young Bae – untuik masuk trainee di sebuah agency dan mengikuti jejak ayahnya sebagai artis.

Yoon Gi tentu saja menolak tawaran itu meski secara tidak langsung. Ia akui, darah seni dari kedua orangtuanya menurun padanya, tapi bukan berarti Yoon Gi mau mengikuti jejak kedua orangtuanya- ah bukan hanya kedua orangtuanya, tapi keluarganya karna sang kakak – Min Yongguk sudah mengikuti jejak orangtuanya.

Kaki Yoon Gi melangkah masuk. Ujung jarinya menyentuh sebuah piano yang sedikit berdebu karna belum di bersihkan. Piano hitam yang dulu sering ia mainkan ketika kecil. Masa dimana ia merasakan keindahan sebuah music sebelum mengetahui jika music adalah penjara keluarganya.

Bola mata sipit Yoon Gi mengedar, menyapu satu – persatu peralatan music yang masih tersusun rapi beserta beberapa computer dan berbagai jenis alat yang biasa digunakan untuk menciptakan lagu. Ah, studio mini yang telah lama ia tinggalkan masih sama dari yang terakhir ia ingat.

Semuanya masih terawat sekalipun sedikit berdebu. Yoon Gi yakin ruangan ini masih sering dibersihkan, terbukti dari debu yang hanya ada sedikit dan tidak terlalu menumpuk. Baru saja Yoon Gi akan duduk disalah satu kursi, sebuah langkah terburu terdengar dari depan pintu ruangan.

Seorang wanita paruh baya berdiri dengan langkah terburu sembari membawa peralatan kebersihan. Wanita paruh baya itu menunduk dalam, takut menatap sang tuan karna belum membersihkan ruangannya. Yoon Gi menampilkan 'Gummy Smile' sebelum terkekeh kecil.

 Yoon Gi menampilkan 'Gummy Smile' sebelum terkekeh kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DNA (December Never Alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang