__ooOOOoo__
%^Chapter 33 – Growl^%
__ooOOOoo__
Summary :
'Kali ini aku hanya bisa menggeram sekalipun sebentar lagi aku akan meledakkan semua yang tertahan. Eomma, ku rasa tidak ada maaf untuk lain kali' – Baekhyun.
__ooOOOoo__
In Na melipat tangannya dan duduk dengan kaki yang saling bertumpu di depan sang putra – Byun Baekhyun. Wajahnya sama sekali tidak menampakkan sebuah keramahan, wajah wanita paruh baya itu terlihat begitu serius ditambah dengan raut wajah yang menggambarkan ketidaksukaan.
Helaan nafas Baekhyun berhembus seiring dengan tatapan tajam ibunya yang seakan menelanjanginya saat itu juga. Bukannya takut, hanya saja Baekhyun masih harus menjaga sopan santun pada wanita yang pernah melahirkannya kedunia. Sudut mata Baekhyun bergerak untuk meneliti. Apakah ia sedang melakukan kesalahan atau sesuatu yang membuat ibunya marah.
Dehaman kecil membuat pandangan mata Baekhyun melirik ibunya. Masih dengan tatapan yang sama, Baekhyun yakin sebentar lagi ibunya akan mengeluarkan sebuah rentetan kalimat panjang atau mungkin sebuah pertanyaan singkat yang membutuhkan jawaban panjang.
Nafas Baekhyun tertahan kala melihat belah bibir merah ibunya terbuka. Getaran suara halus terdengar namun tidak dengan nada bicaranya yang terkesan Dingin. Baekhyun bukan anak kecil yang harus takut, hanya saja ia masih menahan diri demi sebuah kesopanan.
"Sejauh mana kedekatan kau dan Daehyun yang tidak Eomma ketahui, Baek-ie?" Satu pertanyaan terlontar dan Baekhyun berusaha terdengar santai.
"Hanya rekan bisnis, Eomma. Tak perlu takut aku—"
"Begitukah? Hanya rekan bisnis?"
Baekhyun mengangguk, "Bukankah memang seharusnya seperti itu, Eomma?" Baekhyun mencoba bertanya dan mencairkan suasana yang entah kenapa terasa begitu dingin.
"Jangan membohongiku, Baek-ie." In Na terdiam sejenak dengan dagu terangkat naik, "22 tahun aku membesarkanmu, aku tau maksud dan tujuan dari segala ucapanmu yang telah ku dengarkan sejak kau dilahirkan. Semuanya, termasuk kebohonganmu" Baekhyun terkesiap. Ia mencoba mengatur ekspresi wajahnya, ia tak boleh panik.
"Kebohongan?" Baekhyun kembali bertanya, mencoba untuk berpura – pura tidak tahu maksud dari ibunya.
"Aku tau kau cerdas, kau sudah tau maksudku. Berhentilah menguhubungi Daehyun jika itu tidak termasuk dalam lingkungan bisnis." In Na menghela nafas dan menatap putra sulungnya, "Baek-ie, Eomma hanya ingin yang terbaik untukmu. Kehidupan kita sudah berubah, kau tak perlu mengungkit masa lalu yang sudah kita kubur."
Tangan Baekhyun terkepal, emosinya memuncak hanya dengan mendengar penjelasan ibunya. Mengubur masa lalu? Yang ada ibunya tengah menghancurkan segala masa lalu keluarganya. Geraman tertahan serasa mengganjal tepat di ulu hatinya. Ingin meledak namun tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DNA (December Never Alone)
FanficSalju dan Lonceng, dua hal yang paling Kim Taehyung takuti ketika musim dingin datang. Dua hal yang senantiasa mengingatkan masa lalu yang meremuk hatinya menjadi berkeping - keping. 13 tahun yang lalu, mereka meninggalkan Taehyung diantara keramaia...