%^Chapter 50 - All Night^%

2.1K 222 26
                                    

__ooOOOoo__

%^Chapter 50 – All Night^%

__ooOOOoo__

'Sebotol wine tak akan mampu menghilangkan semua yang harusnya dihilangkan jika masih banyak yang mencarinya. Hentikan. Kalian telah menyiksaku' – Byun In Na.

 Kalian telah menyiksaku' – Byun In Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__ooOOoo__

Cairan merah terus bergoyang lembut di tangan wanita yang telihat cantik meski usianya tidak muda lagi. Bibir merahnya menyesap sedikit demi sedikit cairan merah yang terkadang terasa membakar di tenggorokan. Tidak peduli dengan sensasi membakar ataupun pusing yang terkadang datang, ia kembali menyesapnya. Menambah cepat ditiap tegukan untuk segera menghilangkan bayang – bayang pertengkaran dengan putra sulungnya siang tadi.

Byun In Na, wanita paruh baya yang begitu cantik meski telah melahirkan 3 putra tampan yang kini telah terpisah. JIka orang – orang mengatakan ia ibu yang buruk, In Na tidak akan mengelak. Ia memang ibu yang buruk, seburuk orang – orang fikirkan karna pada dasarnya ia yang membuat perpisahan demi keegoisannya sendiri.

Terlahir dari keluarga atas dan memiliki sifat manja yang setiap keinginannya harus terpenuhi, membuat In Na rela menghancurkan keluarga kecilnya dengan berbagai cara untuk bisa hidup bersama pria yang ia cintai. Seorang pria yang menjadi cinta pertamanya, Lee Dong Wook.

Tidak peduli bagaimana nasib putra kedua dan bungsunya, yang terpenting bagi In Na hanyalah putra sulung yang harus ia rawat agar BB Hostpital tidak jatuh ke tangan orang yang salah. Usaha yang dibangun oleh keluarganya harus tetap menjadi milik mereka dan Baekhyunlah yang tepat untuk menjadi pemimpinnya. Namun, In Na harus menghadapi masalah baru dan membuat pertengkaran hebat dengan putra sulungnya.

Berawal dari Baekhyun yang tiba – tiba saja bertanya alasan hancurnya keluarga, membalikkan segala ucapan yang keluar dari bibir In Na hingga membentak dengan suara yang cukup keras. Ketika satu tamparan mendarat di pipi putra sulungnya, saat itu juga sumpah serapah serta segala yang Baekhyun pendam keluar. Sungguh, andaikan hati In Na tak sekeras batu, bisa saja ia berteriak kuat dan menangis hebat. Sayangnya In Na hanya berdiri diam, menunggu putra untuk mengalah.

Namun, bukan ucapan permintaan maaf yang Baekhyun berikan untuknya melainkan tatapan kekecewaan serta keputusan final yang membuat jantung In Na terjun ke ujung kakinya. Ungkapan bentuk perlawanan putra sulung yang sudah lebih dari 22 tahun ia besarkan kini telah berani mengambil keputusan besar. Kepala In Na terasa mau pecah memikirkan semuanya.

"Jangan terlalu banyak minum, tidak baik untuk kesehatanmu" Sebuah selimut hangat tersampir di bahu mungilnya. Sebuah tangan halus turut memberikan sebuah ucapan halus.

"Aku hanya minum 2 gelas" ucap In Na berbohong karna kenyataannya ia sudah hampir menghabiskan 1 botol penuh.

"Berhentilah minum dan ceritakan masalahmu. Aku yakin ini masih berhubungan dengan kehidupan lamamu kan?"

DNA (December Never Alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang